Ad imageAd image

Upaya Atasi Banjir Kudus dan Pati, PUPR: Akan Ada Penggalian Sungai Wulan

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 831 Views
2 Min Read
Banjir Kudus dan Pati. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Arie Setiadi Moerwanto menyampaikan, pihaknya tengah menyusun masterplan dalam upaya penanganan banjir. Termasuk banjir di Kudus dan Pati yang hingga hari ini masih menggenangi beberapa titik.

Dalam menangani banjir di Kudus dan Pati, Arie mengatakan perlu adanya penggalian sedimentasi di sungai Wulan, Kudus. Sungai Wulan, menurutnya, harus dikembalikan ke desain awal agar tidak berdampak ke Juwana Pati.

“PUPR sedang menyusun, akan segera kita lakukan (pengerukan). Sungai Wulan sudah penuh sedimentasi. Akan kita lakukan penggalian, kita kembalikan lagi ke desain semula supaya kalau Wulan bisa nampung banyak, ke Juwana juga bisa kurangi, ” jelasnya, di sela pertemuan penanganan banjir bersama sejumlah stakeholder di Gumaya Tower Hotel Semarang, Selasa (7/3/23).

Selain itu, dia menambahkan, akan ada perbaikan bendung gerak, pembaruan bendung tua, hingga penataan kapal nelayan di muara Sungau Juwana.

“Kita lihat dampak pasang surut sampai mana sebetulnya. Bendungan tua akan upgrade,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas mengatakan banjir di Kudus dan Pati masih satu aliran. Sungai Wulan, lanjut dia, debit airnya masih tinggi sehingga banjir tidak bisa dipompa untuk dialirkan ke sungai.

“Kemarin malam masih terjadi hujan di daerah Muria, jadi justru menambah banjir di sana. Sedangkan kondisi sungai Wulan tinggi, jadi tidak bisa dibuang ke sungai Wulan, akhirnya berhenti di Juwana. Juwana pun harus antri untuk keluar sampai di hilir. Ya kondisinya seperti itu memang,” jelas Bergas.

Katanya, BPBD masing-masing daerah telah menyiapkan pengungsian dalam menangani korban banjir. Sedangkan, untuk penanganan jangka panjang akan disiapkan oleh Kementerian PUPR.

“Permasalahan di sana pasti salah satunya sedimentasi, dengan cara dinormalisasi atau peninggian tanggul. Selain pengendalian air dalam bentuk pintu air dan pompanisasi. Kalau tidak mungkin dinormalisasi maka harus peninggian tanggul,” jelasnya.

Share this Article
Leave a comment