Daging kurban yang dibagikan ini bersumber dari 7 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang disembelih pada hari Senin (11/07/22) di halaman Auditorium 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang.
Bertindak sebagai pengelola dan distribusi hewan kurban, Ketua Badan Amalan Islam UIN Walisongo Muhyar Fanani mengatakan terjadi peningkatan jumlah hewan kurban dibanding tahun lalu.
“Hewan kurban tahun ini jumlahnya meningkat dibanding tahun lalu. Mudhohi tercatat sebanyak 76. Kami juga rutinkan untuk mengirim hewan kurban ke berbagai pelosok nusantara,” ujar Muhyar.
Untuk mengurangi potensi sampah plastik, pihak kampus membungkus daging kurban ke dalam kemasan besek dan beralas daun jati.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa jika ditotal secara keseluruhan, hewan kurban UIN Walisongo ada 34. Yaitu 7 ekor sapi dan 27 kambing. Dari 27 ekor kambing, 21 di antaranya telah diberikan ke pelosok nusantara, lembaga dan pondok pesantren.
“21 ekor kambing didistribusikan kepada mitra kampus, dari musholla, masjid ataupun organisasi keagamaan serta para mahasiswa yang sedang KKN, baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa” ungkap Muhyar.
Sementara itu Wakil Rektor II UIN Walisongo Abdul Kholiq menerangkan bahwa penyembelihan dan pendistribusian daging kurban adalah tradisi baik yang harus terus dirawat. Pihaknya mendorong agar pelaksanaannya terus meningkat setiap tahun.
Oleh karenanya, diperlukan skema-skema inovatif dari pengelola untuk mengajar masyarakat untuk berkorban.
Kepada para pihak yang menyumbangkan hewan kurban, UIN Walisongo mengucapkan terima kasih, termasuk kepada Bank Syariah Indonesia dan Baznas RI yang masing-masing menyumbangkan seekor sapi.
“Kami yakin pegawai UIN Walisongo jumlahnya 1.000an ini sudah terbiasa berkurban. Kalau tidak kurban di UIN, berarti berkurban di lingkungan masing-masing. Kami harap ke depan bisa dikoordinasikan dengan baik,” pintanya.