INDORAYA – SDN Kembangsari 02 Kota Semarang menutup Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan membekali 149 siswanya keterampilan membatik.
Selain mengenalkan lingkungan sekolah, kegiatan membatik bersama yang dilakukan pada Rabu (13/07/22) ini juga sebagai sarana mengasah potensi dan kreativitas siswa.
Dalam hal ini, para peserta menggunakan teknik jumputan, di mana mereka membuat motif batik di kaos melalui pewarna yang sudah disiapkan sekolah.
Guru ekstrakurikuler membatik SD Kembangsari 02, Retno Susilowati mengatakan bahwa penggunaan teknik jumputan ini dinilai mudah bagi kalangan anak-anak.
“Jadi kita pilih pakai teknik yang mudah dulu buat belajar mengenalkan batik ke siswa. Nanti bisa lebih meningkat lagi,” katanya kepada Indo Raya.
Kegiatan membatik bersama siswa kelas 1 hingga 6 ini juga cukup sederhana. Pewarna sudah disiapkan oleh sekolah, sementara siswa membawa kaos sesuai ukuran masing-masing.
“Setiap kelas ini membuat motif batik sendiri-sendiri sesuai kelasnya. Soalnya nanti kaosnya kan dipakai buat olahraga,” lanjutnya.
Retno mengungkapkan, SDN Kembangsari 02 Semarang sebenarnya sudah menjadikan keterampilan membatik sebagai ekstrakurikuler bagi siswa kelas 5 dan 6.
Selain untuk mengembangkan kreativitas siswa, kehadiran ekstrakurikuler ini juga sebagai wahana agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Sementara itu, Savitri, wali dan pendamping siswa bernama Salma merespon antusias kegiatan tersebut karena dinilai bisa mengolah aspek motorik siswa.
Ia berharap, kegiatan membatik ini dapat dilaksanakan secara kontinyu agar peserta didik dapat menyalurkan imajinasi kreatifnya.
“Harapannya bisa punya keterampilan yang terus berkembang, kalau sudah besar nanti biar bisa jadi pengrajin batik,” ungkap Savitri.