Ad imageAd image

Tsamara Amany Dapat Serangan SARA, Fahri Partai Gelora Ikut Membela

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 51 Views
4 Min Read
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah (dok. Partai Gelora)
INDORAYA – Keluarnya Tsamara Amany dari PSI mendapatkan dukungan dari Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Menurut Fahri, Tsamara harusnya siap atas konsekuensinya keluar dari partai.

“Saya yakin dia siap dan dia sudah tahu dari awal setiap pilihan memang selalu ada konsekuensi, dan hidup ini tempat memilih, jadi saya kira dianggap biasa-biasa saja untuk dilewati,” kata Fahri, Sabtu (23/4/2022).

Fahri Hamzah menjelaskan alasan Tsamara pasti diserang usai keluar dari PSI lantaran kini berada dalam tradisi kaum intelektual. Dia menyebut wajar ketika Tsamara akhirnya sulit diterima oleh kaum yang berpikiran tidak sehat.

“Saya sudah katakan bahwa Tsamara sekarang berada dalam tradisi kaum intelektual yang pikirannya sehat, jadi dia akan sulit bergabung dengan orang-orang yang pikirannya tidak sehat,” jelasnya.

“Saya mengenal baik pasangan suami istri muda ini dan mereka adalah intelektual yang tidak akan terjebak dengan residu dari pertarungan politik elite masa lalu. Mudah-mudahan mereka tetap bisa menjadi intelektual yang objektif bagi masa depan Indonesia,” lanjut dia.

- Advertisement -

Lebih lanjut, Fahri Hamzah pun menjelaskan siapa yang dimaksud kaum berpikiran tidak sehat. Menurutnya, kaum tersebut adalah mereka yang tidak bisa berpikir secara objektif dan lebih didominasi oleh perasaan.

“Ruang publik kita ini sudah lebih didominasi oleh perasaan daripada pikiran, itulah yang membuatnya itu penuh dengan orang-orang yang tidak berpikir tapi perasaan saja yang mendominasi, dan kalau sudah benci, ya benci, tidak pernah mungkin ada objektivitas di dalamnya,” ujar dia.

Untuk diketahui, Tsamara Amany mengambil keputusan untuk keluar dari PSI. Usai keluar pun, sejumlah serangan mulai dari SARA hingga cuitan ‘antek Yaman’ menyasar dirinya.

Ada 2 serangan tertuju ke Tsamara setelah memutuskan hengkang dari PSI. Salah satunya yakni soal komentar dari sebuah akun di Instagram yang menyebut Tsamara kembali ke habitat aslinya sebagai kadrun.

Berikut ini bunyi komentar (ejaan sudah disesuaikan) yang diunggah Tsamara:

Dia kan genetikanya ada bau-bau gurun pasir jadi tidak betah dengan hal-hal yang berbau nasionalis jadi dia kembali ke habitat aslinya yaitu kadrun. Jika saya yang memegang otoritas tertinggi di Indonesia saya akan mengeluarkan dekrit untuk memerintah angkatan bersenjata kita untuk mengirim seluruh para keturunan imigran Arab Yaman tanpa reserve‬ yang ada di Indonesia untuk dikirim ke camp solusi final akhir dan saya pastikan akan jauh ekstrem apa yang pernah dilakukan Nazi Jerman terhadap orang Yahudi.

Selain itu, Tsamara juga diserang menggunakan cuitan suaminya, Ismail Fajrie. Tsamara dispekulasikan keluar dari PSI karena cuitan suaminya.

Di akun Twitter @TsamaraDKI, seperti dilihat Rabu (20/4), ada netizen yang mengunggah screenshot cuitan suami Tsamara. Yang mana, dalam cuitannya suami Tsamara mengapresiasi kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani COVID-19.

Lalu yang terkini, Tsamara juga diserang cuitan yang mencatut foto dirinya berpelukan dengan Anies Baswedan dengan narasi ‘antek Yaman’.
Akun @GusNadjb me-retweet salah satu akun yang berisi foto pernikahan Tsamara Amany dengan suaminya dan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam retweet-nya, akun @GusNadjb menyebut ‘sesama antek Yaman saling berpelukan’.

Cuitan tersebut pun dibantah oleh Ketua GP Ansor Luqman Hakim. Dia menyebut Ansor telah memberikan klarifikasi di akun resmi mereka bahwa akun @GusNadjb bukan milik kader mereka. Ansor pun kini menyelidiki sosok di balik akun @GusNadjb.

“Ini klarifikasi resmi dari PP Ansor. Tim Cyber Ansor sedang melakukan investigasi untuk membongkar siapa di balik akun yang mencatut foto kader Ansor tersebut,” kata Luqman Hakim.(FZ)

Share this Article