Tokoh-tokoh di Semarang Tebar Jaring ke Parpol Maju Pilwalkot 2024, Pengamat: Dinamikanya Menarik

Dickri Tifani
3 Min Read
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin saat menyambangi ke Kantor DPC PDIP Kota Semarang, untuk mengambil formulir pendaftaran, beberapa waktu yang lalu. (Foto : Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Sejumlah tokoh di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sudah meramaikan kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Semarang.

Misalnya, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, Sekretaris Daerah (Sekda) Iswar Aminuddin, serta Anggota DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo.

Diketahui, Yoyok Sukawi pertama mendaftar Demokrat dan PKB mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang untuk Pilwalkot Semarang 2024.

Sementara Sekda Kota Semarang, Iswar mendaftar di PDIP, Golkar, PSI dan Gerindra untuk mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang dalam kontestasi tersebut.

Sedangkan, Anang mendaftar di Golkar dan PDIP untuk bakal calon Wakil Wali Kota Semarang di Pilwalkot Semarang November 2024 mendatang.

Bahkan baru-baru ini, sebanyak 11 tokoh sudah mulai lobi-lobi akan merapat dan komunikasi ke Partai Gerindra pada kontestasi Pilwalkot itu.

Dari sebelas tokoh itu, di antaranya ada nama Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin, Yoyok Sukawi, Claduina, dan Soemarmo untuk calon Wali Kota Semarang.

Untuk calon wakil wali kotanya, ada Setyo Budi dan beberapa tokoh lainnya. Selain itu juga ada nama petahana Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita).

Menanggapi soal tokoh-tokoh mulai tebar jaring ke partai politik, Pengamat Politik dari Departemen Politik dan Pemerintahan FISIP Undip, Wahid Abdulrahman menilai peta politik Pilwalkot tahun ini sudah berbeda dengan tahun 2020.

“Waktu itu (2020) petahana cukup mampu mengkonsolidasikan peta politik di Kota Semarang. Sehingga saat itu, semua (partai politik) merapat ke PDIP dan mengusulkan calon tunggal, begitu ya. Sisi lainnya juga dilihat dari faktor kinerja yang cukup maksimal, jadi hampir mustahil bisa mengalahkan Mas Hendi (calon Wali Kota Semarang Pilwalkot 2020). Dan sekarang nampaknya, situasi dimana cukup terfragmentasi,” ungkap Wahid saat dihubungi Indoraya, Selasa (14/5/2024).

Untuk petahana Mbak Ita bertarung kembali pada Pilwalkot Semarang 2024, Wahid menilai dinamikanya sangat beda dengan era Hendrar Prihadi saat mencalonkan Wali Kota Semarang pada Pilwalkot 2020 silam.

“Sedikit beda dengan 2020, Bu Wali Kota (Mbak Ita) ini maju lagi tidak dinilai sama dengan era Mas Hendi (mampu mengkonsolidasikan semua partai). Sehingga posisi untuk mengalahkan petahana itu muncul. Kemudian banyak sekali figur figur yang mencoba untuk mengisi ruang-ruang itu,” katanya.

Terkait banyaknya tokoh yang menebar jaring ke partai politik tidak hanya satu saja, ia menyatakan hal itu sebagai strategi bagaimana caranya mendapatkan rekomendasi maksimal dari partai.

“Itu strategi yang dilakukan banyak calon Pilkada. Kalau saya melihatnya ada lebih dari satu pasangan calon, ya mungkin dua dan tiga (Pilwalkot Semarang 2024) itu memungkinkan,” paparnya.

Share This Article