INDORAYA – Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Afriansyah Noor, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk menjadi pemimpin koalisi. Afriansyah menjelaskan bahwa hal tersebut masih merupakan usulan dari satu pihak.
“Terkait hal ini, saya telah menyampaikan bahwa usulan yang diajukan oleh PSI adalah hal yang wajar, namun sampai saat ini, koalisi besar belum melakukan pertemuan dan belum membahas mengenai usulan dari PSI. Oleh karena itu, menurut saya, usulan yang diajukan oleh PSI masih merupakan usulan baru dari PSI sendiri,” ungkap Afriansyah pada Jumat (15/3/2024).
Sekjen PBB ini menegaskan bahwa jika ada usulan tertentu, para tokoh dalam koalisi akan mengadakan rapat untuk membahasnya. Afriansyah juga menyatakan bahwa hubungan antara Jokowi dan Prabowo sangat baik.
“Maka dari itu, biasanya, jika ada usulan tertentu, seluruh anggota koalisi akan berkumpul untuk melakukan musyawarah dan mencapai mufakat, untuk menentukan apakah usulan tersebut disetujui atau tidak. Namun, selama hampir 5 tahun ini, hubungan antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi terjalin dengan baik,” ujar Afriansyah.
Ia menekankan bahwa keputusan akhir mengenai koalisi ada di tangan Prabowo Subianto. Afriansyah juga menyoroti pentingnya kelanjutan pembangunan di era Jokowi.
“Keputusan akhir mengenai apakah usulan tersebut akan diterima atau tidak akan ada di tangan Pak Prabowo. Namun, yang terpenting adalah menjaga hubungan yang baik ini karena Pak Prabowo akan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh Pak Jokowi,” tambah Afriansyah.
“Di sini, Pak Prabowo juga didukung oleh putra kandungnya, Pak Jokowi, dan tentu saja masih terdapat hubungan emosional yang kuat. Namun, pada akhirnya, semua keputusan tersebut ada di tangan presiden terpilih yang memiliki kewenangan penuh,” tegasnya.