Tim Transisi Luthfi-Yasin Terima 136 Aspirasi Mulai Infrastruktur Hingga Pendidikan di Jateng

Athok Mahfud
18 Views
3 Min Read
Ketua Tim Transisi Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, Dr Zulkifli Gayo.

INDORAYA – Tim Transisi Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) terpilih, menerima sebanyak 136 aspirasi atau usulan program yang terdiri dari masalah infrastruktur hingga pendidikan.

Program-program itu dicatat selama bekerja setidaknya dua bulan terakhir. 136 program itu juga sudah termasuk rekomendasi dari Rembug Ngopeni Nglakoni yang digelar pada 1 hingga 2 Februari 2025 di Boyolali.

Rembug tersebut terbagi menjadi empat, yakni rembug bersama pimpinan parpol, rembug bersama akademisi, kemudian bersama Tim Pemenangan, dan relawan.

Ketua Tim Transisi Luthfi-Yasin, Dr Zulkifli Gayo mengatakan, banyak usulan yang masuk dan dikerucutkan menjadi 136 program sesuai dengan janji politik Luthfi-Yasin. Ratusan usulan itu juga berasal dari pertemuan Tim Transisi saat Focus Group Discussion (FGD) dan roadshow bersama parpol.

“Secara keseluruhan program dikerucutkan sekitar 136 program. Ada infrastruktur, kemiskinan, peningkatan ekonomi, kesejahteraan sosial, termasuk birokrasi pendidikan dan reformasi birokrasi,” kata dia, Senin (3/2/2025).

Usai mengerucutkan program, tugas Tim Transisi belum selesai. Selanjutnya Tim yang terdiri dari lima pakar tersebut akan melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng.

Tujuannya, memastikan semua dokumen program masuk di perencanaan pembangunan, terutama di dalam penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).

Dalam kesempatan itu, kata Zulkifli, Rembug Ngopeni Nglakoni juga sekaligus membubarkan Tim Pemenangan namun ke depan relawan menyatu bersama rakyat.

“Tugas relawan untuk pemenangan sudah selesai, tapi fungsi relawan untuk membangun masyarakat terus berjalan. Mengawal program-program Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur 5 tahun ke depan,” ujarnya.

Rembug Ngopeni Nglakoni itu diharapkan sebagai ajang menyerap aspirasi semua elemen. Bahkan rektor maupun direktur dari 35 kampus diundang untuk bersama-sama memberikan ide dan gagasan dalam membangun Jateng.

Bahkan Ahmad Luthfi menegaskan, sudah harus ada MoU kerja sama dengan perguruan tinggi setidaknya tiga bulan ke depan. Kerja sama itu disesuaikan antara program Pemprov Jateng dengan keunggulan masing-masing kampus.

Usulan tidak kalah banyak datang dari kelompok relawan. Hadir di acara Rembug Ngopeni dan Ngelakoni Jateng kemarin koordinator dari 362 kelompok relawan dan 16 komunitas di 35 kabupaten/kota.

Di antaranya usulan datang dari relawan Kendal berupa peningkatan kesejahteraan guru dan menangani masalah banjir. Kemudian dari Temanggung ada usulan stabilisasi harga tembakau, pengadaan saluran irigasi sekunder.

Lebih menarik lagi dari komunitas nelayan yang menyampaikan permintaan normalisasi muara sungai dari sedimentasi, bedah kapal nelayan kecil hingga beasiswa anak-anak nelayan.

Masukan juga datang dari komunitas disabilitas yang meminta kemudahan akses di perkantoran dan fasilitas publik. Lalu meminta desa mengalokasikan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pemberdayaan disabilitas.

Pegiat lingkungan sungai Jawa Tengah, Danang Heri Subiyantoro mengapresiasi Ahmad Luthfi yang menyediakan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

Persoalan yang dinilainya urgen adalah sampah, limbah industri, dan bencana hidrometeorologi, sehingga menyebabkan banjir di mana-mana.

“Kami mengapresiasi langkah Pak Ahmad Luthfi dan berharap kebijakan akan berpihak pada lingkungan,” kata Danang yang juga aktif di Komunitas Pemulung Jateng.

Share This Article