Tim Psicologi Polda Jateng Beri Trauma Healing kepada Anak Korban Banjir di Demak dan Kudus

Dickri Tifani
16 Views
3 Min Read
Tim Psicologi Biro SDM Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) melakukan trauma healing untuk anak-anak korban banjir di wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus, Jateng, Senin (18/3/2024). (Foto: Polda

INDORAYA– Tim Psicologi Biro SDM Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) melakukan trauma healing untuk anak-anak korban banjir di wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus, Jateng, Senin (18/3/2024). Hal itu dilakukan guna memulihkan psikologis korban.

Adapun pelaksanaan terapi trauma healing yakni Tim Psicologi Biro SDM Polda Jateng mengajak anak-anak korban bermain dan memberikan semangat kepada mereka yang terdampak banjir.

Karo SDM Polda Jateng, Kombes Pol Yohanes Ragil menjelaskan kegiatan yang dipimpinnya tersebut merupakan wujud kepedulian dan rasa empati dari Polri atas musibah yang menimpa warga khususnya anak-anak di Demak dan Kudus.

“Kami melakukan kegiatan psikososial ini dengan membawa tim trauma healing Polda Jateng dan konselor Polres dengan bertujuan untuk membantu korban banjir atau bencana agar tidak mengalami stres, mengurangi kecemasan dan rasa sakit. Dapat juga menjaga kekebalan imun dan menjaga kesehatan mental,” ujar Kombespol Ragil.

Sementara itu, Kabag Psikologi Biro SDM Polda Jateng, AKBP Novian Susilo berharap layanan yang diberikan pihaknya terhadap korban terdampak banjir mampu mengalihkan pikiran buruk, dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan serta bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.

“Biasanya korban mengalami tekanan psikis. Makanya kita laksanakan kegiatan motivasi dan membangkitkan semangat korban, untuk yang sudah berjalan saat ini peserta nya Anak – anak sebanyak 40 orang di Kab Demak dan 110 orang di Kabupaten Kudus,” sebutnya.

Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan metode yang digunakan dalam trauma healing adalah Psychological First Aid (PFA).

PFA diketahui tindakan suportif berupa dukungan sosial dan emosional yang diberikan terhadap seseorang yang mengalami trauma akibat bencana yang dialaminya. Penerapan langsung prinsip dasar PFA dan intervensi penyembuhan trauma melalui Play Therapy.

“Khusus pada kelompok usia anak diberikan metode bermain agar tidak terhanyut dengan emosi sedih juga pemberian konseling psikologi kepada warga yang terdampak banjir,” imbuhnya.

Di tempat terpisah, Kabidhumas Polda Jateng, Kombespol Satake Bayu menyatakan sebagai wujud kehadiran polri di lapangan dalam kejadian bencana. Selain proses evakuasi terhadap korban maupun kebutuhan logistik, Polri juga memperhatikan psikologis korban.

“Jadi tidak hanya problem kesehatan fisik kita juga memperhatikan psikologis dari korban bencana sehingga kehadiran program trauma healing ini sesuai dengan tahapan manajemen penanggulangan bencana mengatasi dampak bencana tersebut,” pungkas Kabidhumas.

Share This Article