Ad imageAd image

Tiga Tahun Terakhir, 8.909 Guru Tidak Tetap di Jateng Diangkat Jadi PPPK

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 4.6k Views
2 Min Read
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (25/11/2024). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Dalam tiga tahun terakhir, tepatnya pada 2021 hingga 2024, sebanyak 8.909 guru tidak tetap (GTT) di Jawa Tengah (Jateng) diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, pihaknya terus berupaya menaikkan kesejahteraan guru. Pengangkatan GTT menjadi PPPK ini merupakan bentuk sebagai apresiasi pada para guru yang merupakan agen peradaban.

“Kita berharap agar guru ini ke depan menjadi guru yang hebat, profesional, penuh dedikasi, dan menjadi abdi negara yang unggul,” katanya usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 di Halaman Kantor Gubernur, Senin (25/11/2024).

Sejalan dengan tema HGN 2024 “Guru Hebat Indonesia Kuat”, Nana berharap istilah guru yakni “digugu lan ditiru” benar-benar diaplikasikan. Sebab guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, dan kualitas sumber daya manusia.

“Harapannya anak-anak didik menjadi orang-orang berprestasi. Kita harap semua guru mempunyai motivasi kerja yang ikhlas, sehingga bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dengan wawasan, kemampuan, kecerdasan,” bebernya.

Dia mengatakan, kedudukan guru sebagai pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar murid. Oleh karenanya, guru harus mengarahkan murid agar menjadi tunas-tunas muda bangsa yang unggul.

Selain itu, guru sebagai agen peradaban tidak hanya memberikan pembelajaran, tetapi juga memberikan pendidikan karakter bagi muridnya. Sehingga anak didik memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia.

Pada peringatan HGN 2024 ini, secara simbolis juga diberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada dua guru tidak tetap. Yaitu Dedy Saputro, guru SMKN 1 Sayung Demak dan Dwi Safitri, guru SMAN 1 Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Dedy mengaku, tidak menyangka akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng. Sebab sebelumnya, Ia hanya dihubungi untuk mengikuti upacara hari guru tingkat provinsi di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

“Senang sekali. Semoga bisa meringankan untuk perbaikan rumah,” katanya.

Dedy sudah menjadi guru kurang lebih selama 11 tahun. Saat ini menjadi guru tidak tetap di SMK Negeri 1 Sayung selama empat tahun dan sebelumnya di SMK Negeri 2 Demak.

“Harapan ke depan bisa diangkat sebagai PPPK,” ujarnya.

Share This Article
Leave a Comment