Ad imageAd image

Tidak Puas Kepemimpinan Menteri Pertanian, Puluhan Peternak Ayam Petelur Jateng Gelar Aksi Demo di Kendal

Sigit H
By Sigit H 5 Views
3 Min Read
Para peternak ayam dari tujuh Kabupaten/Kota menggelar aksi demo di gudang jagung pakan ternak di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Rabu (16/2/2022).

INDORAYA – Puluhan peternak ayam petelur Jateng menggelar aksi demo di Kendal, menuntut Menteri Pertanian dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) untuk dicopot dari jabatannya. Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, peternak Jateng mengancam akan mengepung Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden RI.

Hal tersebut disampaikan puluhan peternak yang datang dari tujuh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, saat menggelar aksi demo di gudang jagung pakan ternak di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Rabu (16/2/2022).

Adapun puluhan peternak datang dari Temanggung, Batang, Magelang, Pekalongan, Pemalang, Kota Semarang dan dari Kendal sendiri, menggelar aksi usai mengikuti rapat akbar Peternak Jawa Tengah, yang digelar di Gazebo Sukorejo.

Para peternak tersebut meminta kepada Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia agar mendesak pemerintah menstabilkan harga telur. Sebab selama ini peternak merasa rugi, dikarenakan antara biaya beli pakan dengan harga telur tidak seimbang.

Sambil melakukan orasi dan yel-yel, para peserta aksi yang sebagian besar ibu-ibu tersebut, meminta kepada Presiden RI, Joko Widodo untuk mencopot Menteri Pertanian, Syahrul Yasir Limpo. Tak hanya itu, Dirjen PKH juga harus dicopot dari jabatannya.

Sejumlah spanduk dibentangkan bertuliskan permintaan kepada Presiden RI Joko Widodo. Di antaranya, “Kami minta Keppres Pak Presiden”, ada juga “Pabrik Untung, Rakyat Buntung” dan “Mana Keadilan Bagi Peternak Rakyat” serta “Turunkan Harga Pakan”.

Ketua Pinsar Jateng, Suwardi mengatakan, tuntutan ini diajukan para peternak, karena selama Menteri Pertanian dijabat Syahrul Yasir Limpo, para peternak ayam buras di Indonesia selalu mengalami kerugian.

“Bahkan sudah banyak pengusaha ternak ayam yang gulung tikar karena tidak mampu membayar karyawan. Hal tersebut berimbas naiknya harga pakan dan turunnya harga telur ayam,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Suwardi, para peternak menilai Mentan gagal melindungi peternak rakyat.

“Jika pemerintah tidak bisa segera membantu para peternak, maka kami berjanji akan mengerahkan para peternak ayam untuk mengepung Istana Presiden, dan bertemu Presiden Joko Widodo,” ujarnya.

Salah seorang peternak ayam yang mengikuti aksi, Rila asal Sukorejo mengatakan, selama ini para peternak selalu merugi. “Karena harga pakan sudah tinggi, namun harga telur masih rendah sampai saat ini Rp 17 ribu/kg dari peternak,” ungkapnya.

Tuntutan lain yang disampaikan para peternak, yakni meminta pemerintah berlaku adil sesuai dengan Permendagri Nomor 7 Tahun 2020, yaitu harga telur dinaikkan.

Kemudian, Pemerintah bersikap tegas membatasi budi daya menengah ke atas dan meminta presiden menerbirkan Perpres untuk melindungi peternak seluruh Indonesia.

Rila menambahkan, saat ini harga telur di tingkat peternak sudah mulai naik menjadi Rp 17 ribu per kilogram dibandingkan minggu lalu yang harganya di kisaran Rp 15 ribu per kilogram.

Padahal HPP (harga pokok produksi), dengan kondisi harga pakan naik adalah Rp 23 ribu per kilogram.

“Dari HPP tersebut, perternak menjual telur seharga Rp 16 ribu per kilogram, dan sudah merugi Rp 7 ribu dalam setiap kilogramnya,” pungkasnya.(IR)

 

Share This Article