Ad imageAd image

Terungkap! Cagub Ahmad Luthfi Ternyata Santri dan Keluarga NU

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 1k Views
3 Min Read
Calon Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Perjalanan hidup Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 02, Ahmad Luthfi tak banyak tahu selain berprofesi sebagai polisi.

Rupanya, mantan Kapolda Jateng itu memiliki latar belakang sebagai keluarga NU, dan pada masa mudanya juga pernah menjadi santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islah Kediri, Jawa Timur (Jatim).

Hal itu dikatakan Cawagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), yang saat ini maju Pilgub Jateng berpasangan dengan Ahmad Luthfi.

“Ini yang tidak banyak orang tahu ya. Jadi beliau sebelum jadi polisi pernah mondok pada usia SMA. Beliau empat tahun di Ponpes Al Islah, pondok modern di Kediri Jawa Timur,” kata Gus Yasin, Selasa (22/10/2024).

Menurutnya, Ahmad Luthfi lahir di Surabaya. Ayah- ibunya juga seorang Haji dan Hajah. Pada masa remaja sama orang tuanya dipondokkan di Al Islah Kediri asuhan Kyai Toha. Seorang Kyai yang pernah menjadi saksi pernikahan Prof. Ismawati, yang saat ini menjabat Ketua Muslimah NU Jawa Tengah.

“Jadi Mas Luthfi itu keluarga NU. Bahkan setelah lulus pesantren, beliau melanjutkan kuliah di IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel Surabaya. Malah selama kuliah pernah jadi Ketua PMII (Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia), underbouw Nahdlatul Ulama (NU),” beber Taj Yasin.

Jadi kalau dibedah dadanya, kata Gus Yasin, Ahmad Luthfi darahnya NU. DNA-nya juga NU tulen. “Beliau santri asli seperti kita. Darahnya juga NU seperti kita, mungkin ke NU an kita kalah sama beliau. Kebetulan saja beliau santri yang polisi,” imbuh mantan wagub Jateng periode 2018-2024 ini.

Setelah lulus IAIN, Ahmad Luthfi daftar jadi polisi. Lalu berkarir hingga menjadi Kapolda Jateng 5 tahun. “Maka, ketika saya minta syarat masalah pesantren diperhatikan jika nanti memimpin, Mas Luthfi langsung setuju karena beliau juga santri seperti kita,” tambah putra Kyai Kharismatik Mbah Maimoen Zubair ini.

Yang menarik, kata Gus Yasin, Ahmad Luthfi pernah cerita kepadanya. Adiknya yang bernama Brigjen Zainul Bahar, jenderal TNI bintang 1 yang kini menjabat sebagai Komandan Korem 072/Pamungkas Jogjakarta, dulunya juga mondok di pesantren.

“Jadi ceritanya, adiknya itu empat kali daftar TNI belum berhasil. Sama orang tuanya akhirnya dimasukkan pondok. Setelah luluh mondok, eh daftar TNI malah diterima. Jadi Mas Luthfi itu keluarganya santri,” tutupnya.

Share This Article
Leave a comment