INDORAYA – Ditembaknya Bripda D bersama komplotannya di Makamhaji, Sukoharjo berawal dari pengungkapan kasus pemerasan. Sebelumnya tim Resmob Polresta Solo menembak seorang anggota polisi Wonogiri di Sukoharjo.
Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak menyampaikan komplotan pemeras beranggotakan lima orang itu sudah merencanakan aksinya terhadap para korbannya. Para tersangka terlebih dulu memantau orang yang check in di hotel bersama pasangan tak resminya.
“Komplotan pelaku mengintai orang yang check in di hotel dan selanjutnya mendokumentasikan sasarannya dengan difoto saat bersama wanita ketika meninggalkan hotel,” terang Ade, Rabu (20/4/2022).
Berbekal dengan hasil dokumentasi tersebut, Ade melanjutkan, para tersangka kemudian memeras para korbannya.
“Bekal foto tersebut, kemudian komplotan pelaku meminta uang dengan cara memaksa (memeras) kepada korbannya,” tuturnya.
Tidak hanya menunjukkan foto para korbannya, para tersangka juga mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib jika permintaannya tidak dikabulkan.
“Dengan ancaman jika tidak menyerahkan sejumlah uang yang diminta, akan dilaporkan ke pihak berwajib,” ucap Ade.
Aksi ini kemudian terbongkar setelah salah satu korbannya WP (66) mengadukan tindakan para tersangka ke polisi.
Kelima tersangka pun berhasil ditangkap. Dalam prosesnya, salah satu tersangka yang merupakan anggota Polres Wonogiri, Bripda D tertembak.
Selain menangkap para tersangka, Polresta Solo juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya 1 unit sepeda motor, STNK, kunci motor, jaket, helm dan dompet, HP, mobil Xenia, sepucuk buah senjata api rakitan, uang tunai Rp 830.000, dan barang bukti lainnya.(FZ)