Terminal Mangkang Semarang Masih Sepi, Lonjakan Pemudik Lebaran 28 dan 29 Maret

Dickri Tifani
86 Views
2 Min Read
Armada bus yang mengangkut pemudik Lebaran tiba di Terminal Tipe A Mangkang Kota Semarang, Rabu (26/3/2025) malam. (Foto: Dickri Tifani/Indoraya)

INDORAYA – Menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2025, aktivitas transportasi di Terminal Tipe A Mangkang Kota Semarang terpantau masih sepi, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan pemudik.

Berdasarkan pantauan dari Rabu (26/3/2025) malam hingga Kamis (27/3/2025) dini hari, belum terlihat lonjakan penumpang yang signifikan.

Kepala Terminal Tipe A Mangkang Semarang, Reno Adi Pribadi mengatakan, pemudik yang tiba di Terminal Mangkang kebanyakan jusru ialah peserta program mudik gratis yang berangkat dari Jakarta.

“Dari Pelindo ada dua unit bus dengan total sekitar 90 penumpang. Sementara itu, dari Pemkot Semarang ada delapan unit bus yang membawa sekitar 400 penumpang,” ujar Reno saat ditemui di Terminal Mangkang, Rabu (26/3/2025).

Reno memprediksi, puncak arus mudik di Terminal Mangkang akan terjadi pada 28 hingga 29 Maret 2025 dengan peningkatan jumlah pemudik sekitar 2 persen dibandingkan periode Lebaran Idulfitri tahun lalu.

“Hari Jumat atau Sabtu, sekitar tanggal 28-29 Maret, kami prediksi akan terjadi lonjakan pemudik. Kenaikan ini sekitar 2 persen dibanding tahun lalu, terutama karena dibarengi dengan liburan anak sekolah,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pihak Terminal Mangkang telah menyiapkan berbagai fasilitas. Mulai dari pos kesehatan yang beroperasi 24 jam dan pos pelayanan terpadu yang melibatkan TNI-Polri.

“Kami juga menyediakan air minum gratis dan kursi pijat untuk para pemudik, agar mereka merasa lebih nyaman selama berada di terminal,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang pemudik asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Teguh Yulianto, memilih mudik lebih awal agar terhindar dari kemacetan dan dapat menikmati libur Lebaran lebih lama bersama keluarganya.

“Kebetulan sudah libur kerja, jadi saya memilih berangkat lebih awal agar perjalanan lebih lancar dan bisa menghabiskan waktu lebih lama di kampung halaman,” ujarnya.

Teguh juga mengaku nyaman menggunakan moda transportasi bus karena kondisi penumpang masih relatif sepi dan harga tiket masih normal. Ia pun memilih berangkat dari Terminal Mangkang karena dinilai lebih aman dan bebas dari calo.

“Kayaknya lebih nyaman aja, tidak terlalu ramai, dan harga tiket masih normal. Selain itu, di Terminal Mangkang ini nggak ada calo, jadi lebih aman,” pungkasnya.

Share This Article