INDORAYA – Kebakaran melanda tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (18/9/2023), sekitar pukul 14.00 WIB. Saat ini, kebakaran itu telah dinyatakan padam.
Meski telah padam, imbas dari kebakaran tersebut membuat sekolah yang dekat dengan lokasi kejadian terkena dampak kabut asap yang cukup tebal.
Dampak itu dialami oleh SD Negeri 4 Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Sebanyak 97 siswa di sekolahan ini terpaksa dipulangkan lebih awal, mengingat asap tebal dengan bau menyengat masuk ke ruang kelas.
Kepala SD 4 Ngaliyan Semarang Wisnu Yuni Setyaningsih mengatakan, pihaknya memulangkan siswanya lebih awal, yakni karena anaknya sedang melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PTS).
Di tambah, asap tebal melanda di SDN 4 Ngaliyan Semarang akibat dari kebakaran TPA Jatibarang. Khawatirnya, siswa mengalami sakit yang disebabkan oleh asap tebal yang membuat mengganggu aktivitas PTS keesokan harinya.
Menurut Wisnu, jarak antara sekolahanya dengan TPA Jatibarang hanya berjarak sekitar 100 meter saja. Asap tebal bisa masuk ke ruangan kelas itu disebabkan angin kencang.
“Hari ini kan PTS tadi pagi tetap setelah itu pulang memang dari kebijakan sekolah daripada nanti ada yang sakit ya asap putih itu masuk yasudah setelah itu pulang,” kata Wisnu saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (19/9/2023).
Terkait imbas kebakaran TPA Jatibarang ke sekolahannya, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Koordinator Satuan Pendidikan (Korsatpen).
Alhasil, dinas memberikan izin untuk melaksanakan PTS dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring).
“Dari Pak Wardoyo Korsatpen Ngaliyan ini menyarankan besok kalau kondisinya seperti ini paling enggak dua hari anak di rumah pelaksanaan PTS daring. Nanti sampai siang dilihat, amannya besok daring saja sih karena sudah diizinkan demi keselamatan anak-anak,” terang dia.
Dipaparkannya, saat awal kejadian kebakaran, SD Negeri 4 Ngaliyan Semarang tak mengalami kendala asap tebal. Pagi harinya, angin mulai mengarah ke sekolahannya yang membuat asap tebal bisa masuk ke ruang kelas.
Pihaknya langsung melakukan langkah awal dengan membagikan masker kepada siswa.
“Kemarin enggak sih, karena arah anginnya ke timur kalau ke barat ya kita kena, ternyata nggak di sini aja di perkampungan sana juga kena,” papar dia.