Ad imageAd image

Temanggung Libatkan 609 TPK Untuk Percepat Penurunan Stunting

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 735 Views
2 Min Read

INDORAYA – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Temanggung Sri Endang Praptaningsih, mengatakan untuk mempercepat penurunan stunting Pemkab Temanggung melibatkan 609 tim pendamping keluarga (TPK) atau sebanyak 1.827 orang.

“TPK desa/kelurahan dalam rangka percepatan penurunan stunting tersebut berdasarkan Keputusan Bupati Temanggung Nomor 414.4/022/2022,” kata Endang di Temanggung, Jumat (03/03/2023).

Jumlah TPK di setiap desa/kelurahan antara satu hingga tiga TPK tergantung luas desa/kelurahan dan jumlah penduduk.

Menurutnya, keberadaan TPK dalam percepatan penurunan stunting sangat penting. Pasalnya dibutuhkan orang yang langsung berhubungan dengan sasaran untuk memantau, memberikan penyuluhan, dan pendampingan.

Endang menyebutkan ada empat sasaran TPK, yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Ia menjelaskan bagi calon pengantin, TPK melakukan pendampingan dan penyluhan selama tiga bulan.

“Harapan kami terhadap calon pengantin ini kalau usianya masih di bawah 19 tahun dan belum hamil didorong untuk menunda kehamilan, supaya kehamilannya di usia 21 tahun,” katanya.

Kemudian ibu hamil harus dipantau, karena siapa pun berisiko untuk melahirkan anak stunting.

Untuk mengurangi resiko tersebut, pemerintah mengadakan program minum tablet tambah darah selama 90 hari.

Sememtara untuk ibu menyusui, kata Endang, kalau anak sudah lahir harus mendapat ASI eksklusif dan bayi di bawah dua tahun (baduta) dipantau perkembangannya.

Selanjutnya sasaran balita, katanya, sebenarnya kalau stunting ini anak-anak yang terhambat pertumbuhannya karena mungkin ada infeksi. Batuk-batuk ternyata juga menurunkan atau sangat mengganggu pertumbuhan, kemudian kurang asupan gizi itu menyebabkan anak bisa berisiko stunting.

“Seribu hari pertama kehidupan itu waktu yang tepat orang tua perhatian penuh pada anak supaya tidak stunting. Oleh karena itu ibu baduta, ibu menyusui dan badutanya itu menjadi salah satu sasaran yang penting untuk dilakukan pendampingan, termasuk balita,” katanya.

Share this Article
Leave a comment