INDORAYA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menekankan pentingnya kesetaraan dalam akses pelayanan publik. Pihaknya memastikan bahwa hak setiap penyandang disabilitas dapat terpenuhi dan terlayani dengan baik.
Hal ini dikatakannya saat menjawab keluhan dan saran dari perwakilan penyandang disabilitas saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pati di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (21/4/2025).
“Tidak usah khawatir. Rumah sakit kita, sudah diprogramkan untuk ramah (terhadap disabilitas),” kata Ahmad Luthfi.
Dia menambahkan, prioritas tersebut juga berkaitan dengan pelayanan dasar bagi penyandang disabilitas. Menurutnya, tidak perlu ada kartu disabilitas karena memang sudah seharusnya pelayanan bagi disabilitas itu didahulukan.
“Tidak usah pakai kartu-kartu, begitu dia disabilitas langsung dapat prioritas, tidak usah antre-antre lagi. Lapor saya kalau antre. Bapaknya disabilitas di Jawa Tengah itu saya,” tegasnya.
Begitu halnya dengan bidang olahraga. Luthfi mengatakan, perhatian atlet paralympic Jawa Tengah itu nomor satu. Perhatian untuk atlet disabilitas juga tidak kalah dengan atlet umum, terutama bagi mereka yang berprestasi.
Sebelumnya, seorang perwakilan disabilitas di Pati, Ratno menyampaikan beberapa saran terkait perhatian kepada penyandang disabilitas. Pertama, dia menyinggung kartu disabilitas yang dapat memudahkan saat berada di tempat pelayanan umum seperti rumah sakit dan puskesmas.
Kedua, ia mengusulkan agar Komisi Disabilitas Daerah tingkat Provinsi Jawa Tengah segera dibentuk. Komisi itu sebagai wadah menampung usulan dan saran dari penyandang disabilitas untuk pembangunan di Jawa Tengah.
Ketiga, terkait dengan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Pati yang masih kekurangan sarana dan prasarana. Hal itu menjadi salah satu kendala untuk mengembangkan potensi atlet disabilitas di wilayah tersebut.
“Terkait olahraga, mohon penyandang disabilitas diberikan perhatian lebih. Sarpras dan peralatan kurang. NPCI di Pati masih sangat kurang, padahal punya atlet-atlet potensial tetapi terkendala akomodasi,” ujarnya kepada Ahmad Luthfi.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, beberapa usulan dari penyandang disabilitas sudah sesuai dengan prioritas pemerintah provinsi. Termasuk upaya membentuk komisi disabilitas daerah.