Dua SPBG tersebut diresmikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Tutuka Ariadji di kawasan Terminal Penggaron, Kamis (14/07/22).
Hadir pula dalam acara itu Direktur Utama PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Wali Kota Semarang Hendar Prihadi, dan Bupati Demak Eisti’anah.
Dengan ini, Kota Semarang sendiri memiliki tiga unit SPBG setelah sebelumnya SPBG Kaligawe diresmikan pada Agustus 2021 lalu. SPBG ini berfungsi sebagai Mother Station yang berkapasitas 1 MMSCFD atau 30.000 lsp per hari dengan harga jual Rp 4.500 per lsp.
Sementara SPBG Penggaron dan SPBG Mangkang masing-masing memiliki kapasitas 0,5 MMSCFD atau 20.000 lsp. SPBG Mangkang telah selesai dimodifikasi dari OnlineStation menjadi Daugther Station.
Dalam peresmian tersebut juga dilakukan simulasi pengisian bahan bakar gas (BBG) terhadap satu mobil dinas Pemkot Semarang, dua bus Trans Semarang, serta satu truk Pertamina.
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang menyambut hangat hadirnya dua SPBG baru di kotanya. Beroperasinya SPBG ini merupakan bagian dari pemanfaatan dan perluasan gas bumi menuju Kota Semarang yang ramah lingkungan.
“Suatu keberhasilan dimulai dari hal kecil dan perjuangan panjang. Kita memulai ini sejak 2018. Dan ini merupakan komitmen dalam menjawab tantangan zaman di mana kami hadir untuk mewujudkan penggunaan energi yang bersih,” ujarnya usai peresmian.
Lebih lanjut, dengan hadirnya tiga SPBG ini dapat dioptimalkan dengan baik untuk bahan bakar bus Trans Semarang.
Hendi menyebutkan, saat ini terdapat 249 unit bus Trans Semarang. Sedangkan yang sudah menggunakan BBG berjumlah 117 unit.
“Mudah-mudahan SPBG ini bisa digunakan di bus BRT kita. Kondisinya BRT kita juga sudah siap running well (berjalan dengan baik),” ungkap Hendi.
Sementara itu, Haryo Yuniarto mewakili PT PGN Tbk Pertamina mengatakan bahwa SPBG ini menjadi wujud nyata pihaknya menghadirkan energi ramah lingkungan yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
“Kami hadir untuk masyarakat. Dengan adanya bahan bakar gas ini bisa membuat hidup masyarakat lebih sehat karena memang ramah lingkungan,” ungkap Haryo.


