Ad imageAd image

Taman Indonesia Kaya Semarang Klarifikasi Lomba Tari Abal-abal Janjikan Piala Gubernur

Athok Mahfud
2 Views
3 Min Read
Ratusan penari merasa kecewa dan tertipu karena lomba tari tradisional yang digelar Semarang Economy Creative di Taman Indonesia Kaya, Jumat (20/12/2024), batal digelar. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Pihak Taman Indonesia Kaya memberikan klasifikasi terkait event lomba tari tradisional tingkat Jawa Tengah yang menjanjikan thropy atau piala gubernur yang batal digelar Jumat (20/12/2024).

Perwakilan Taman Indonesia Kaya (TIK), Teguh Yasa menegaskan, meskipun lokasi lomba tari itu rencananya digelar di TIK, namun event perlombaan itu bukan bagian dari programnya.

Lomba itu digelar oleh Semarang Economy Creative (SEC) dan Aosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah Mandiri Indonesia (APMIKIMMDO) Kota Semarang pada 20-22 Desember 2024 di Taman Indonesia Kaya.

“Kami dari Taman Indonesia Kaya turut prihatin atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan perlu kami tegaskan bahwa rangkaian acara tersebut bukan merupakan bagian dari program Taman Indonesia Kaya,” kata Teguh, dalam keterangannya.

Lomba ini tengah ramai diperbincangkan dan menjadi perhatian publik di media karena panitia menjanjikan piala gubernur, sertifikat, dan uang pembinaan bagi pemenang.

Namun event untuk memperingati Semarak Hari Ibu Tahun 2024 ini batal digelar dan ratusan penari atau peserta yang sudah melakukan pembayaran merasa tertipu dan dirugikan.

Pihak Taman Indonesia Kaya turut merasa prihatin atas gagalnya pelaksanaan lomba tari ini. Teguh menyebut, TIK hanya ruang publik yang bisa digunakan masyarakat untuk berkegiatan.

“Kami berharap segera ada solusi terbaik, termasuk ganti rugi dari panitia untuk para peserta,” ungkap Teguh.

Diberitakan sebelumnya ratusan penari beserta pelatih di Jateng merasa tertipu dengan lomba tari yang mengatasnamakan piala gubernur. Lomba ini seharusnya digelar di Taman Indonesia Kaya pukul 09.00 WIB pada Jumat (20/12/2024).

Namun hingga siang hari lomba belum juga dimulai dan panitia tidak ada yang datang. Peralatan seperti soundsystem juga belum ada. Panitia saat dihubungi peserta tidak memberikan respon.

Padahal sebagian peserta sudah tiba di lokasi sejak pagi dan siap untuk tampil. Mereka sempat ke Kantor Gubernur sekitar pukul 13.00 WIB untuk mencari informasi lebih lanjut.

Ketua Panitia lomba tari dari Semarang Economy Creative, Mei, saat ditemui di Taman Indonesia Kaya pada Jumat (20/12/2024), tidak mau menjelaskan banyak hal kepada media terkait lomba tersebut.

Panitia hanya menawarkan dua opsi. Pertama peserta yang masih di lokasi bisa melanjutkan perlombaan. Kedua bagi yang sudah terlanjur pulang panitia memberikan kompensasi.

Terkait penghargaan bagi pemenang yang membawa embel-embel piala gubernur, Mei memang sudah mengajukan surat permohonan. Namun dengan dalih akhir tahun, trofi itu belum diturunkan.

“Kami sudah mengajukan surat permohonan untuk tropi. Cuma mungkin ini akhir tahun waktu surat itu dijawab belum bisa. Tapi kami juga mempunyai trofi yang tingkat dari provinsi,” beber Mei.

Share This Article