Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Tahun 2026 Gas LPG 3 Kg Sudah Tak Berlaku Lagi, Masyarakat Dipaksa Gunakan DME
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Nasional

Tahun 2026 Gas LPG 3 Kg Sudah Tak Berlaku Lagi, Masyarakat Dipaksa Gunakan DME

By Redaksi Indoraya
Sabtu, 03 Sep 2022
95 Views
Share
5 Min Read
bahan bakar DME sebagai pengganti LPG (dok. Pertamina)
SHARE
INDORAYA – Pada tahun 2026, pemerintah memaksa masyarakat Indonesia untuk beralih dari LPG ke DME (Dimetil Eter). DME sendiri merupakan gas yang berasal dari olahan batu bara. DME diklaim lebih efisien dibandingkan dengan LPG.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkapkan beban negara untuk impor LPG cukup tinggi mencapai Rp 80 triliun. Belum lagi masalah subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah.

Terkait wacana mengganti LPG dengan DME, PT Bukit Asam Tbk atau PTBA menjadi salah satu pihak yang mendapat penugasan untuk melakukan hal tersebut.

PTBA diminta untuk membangun fasilitas pemurnian DME. Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan pada 2026 rencananya fasilitas pemurnian itu selesai digarap.

Menurutnya, sampai saat ini fasilitas hilirisasi batu bara jadi DME masih dalam tahap administratif dan pengujian setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2022 lalu.

Nah kemungkinan, progres fisik baru bisa dilakukan tahun depan. Kemudian pada 2026 ditargetkan DME bisa diproduksi dan menjadi pengganti LPG.

“Kalau sesuai timeline kita, kan pembangunan kurang lebih tiga tahun, kalau tahun depan sudah mulai diharapkan 2026 sudah hasilkan produk DME itu,” sebut Arsal di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022).

Arsal bilang DME bakal jadi substitusi yang tepat buat LPG. Ujungnya, pemerintah bisa mengurangi impor gas untuk LPG.

“Nantinya kita akan utilize 6 juta ton (batu bara) per tahun, dan diharapkan hasilkan 1,4 juta DME per tahun dan bisa kurangi impor LPG 1 juta ton per tahun,” papar Arsal.

Fasilitas hilirisasi batu bara menjadi DME dibangun di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan. PTBA menggarap proyek itu bekerja sama dengan Pertamina dan juga perusahaan Amerika Serikat (AS) Air Products and Chemicals Inc.

Arsal bilang meski sudah di-groundbreaking oleh Presiden Jokowi, saat ini pihaknya masih menunggu Peraturan Presiden atau Perpres untuk menjadikan kawasan Muara Enim menjadi sebuah kawasan ekonomi khusus alias KEK.

Di samping itu, pihak Air Products pun sudah melakukan studi geotech dan juga penelitian soal kandungan batu bara di Muara Enim.

“Sementara itu, di lapangan masih jalan juga kami melakukan pengujian coal sampling. Teman-teman Air Products lakukan geotech. Dia melakukan penelitian soal lahan di sana. Mudah-mudahan berjalan baik,” ungkap Arsal.

“Coal sampling tadi dilakukan agar spesifikasi tidak ada perbedaan jauh juga lagi berjalan. Sambil tunggu proses administrasi di keppresnya,” lanjutnya.

Perkiraannya, tahun depan kegiatan fisik fasilitas DME bakal digarap. “Kita harapkan simultan schedule, tahun depan kegiatan fisiknya,” kata Arsal.

Menteri ESDM Arifin Tasrif pun pernah membandingkan kedua jenis produk energi tersebut, apa hasilnya? Menurut Arifin DME lebih hemat ketimbang LPG. Alasannya, pembakaran DME lebih efisien daripada LPG, sehingga lebih sedikit sisa-sisa fraksi karbon yang terbuang.

“Mengenai efisiensi DME dengan LPG, efisiensi pembakaran DME lebih baik daripada LPG. Dalam percobaan yang dilakukan, fraksi karbon beratnya LPG masih tertinggal di botol, kalau DME bisa dimaksimalkan,” kata Arifin dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Kamis (17/2/2022) yang lalu.

Dari sisi proses produksinya pun menurut Arifin, DME lebih mudah dan murah. Pasalnya, proses produksi DME dilakukan langsung di tambang tak perlu ada ongkos angkut batu bara ke tempat lain.

“Ini dilakukan di lokasi mulut tambang. Tak perlu angkut sejumlah sekian juta ton, jadi yang disiapkan berupa produk processing aja,” terang Arifin.

DME juga digadang-gadang dapat menekan devisa impor. Pasalnya, bahan baku DME yang berupa batu bara jumlahnya sangat banyak di Indonesia. Menjalankan produksi DME bagaikan memanfaatkan kekayaan alam untuk kepentingan masyarakat luas.

“Benefit yang bisa didapatkan juga adalah kita bisa memanfaatkan sumber daya alam kita, bisa hemat juga devisa impor,” jelas Arifin

Menurutnya, pemerintah punya 2 opsi pengganti LPG, yaitu elektrifikasi kompor atau DME. Menurutnya, DME lebih cocok menggantikan LPG secara keekonomiannya.

“Kita hitung keekonomian dan sudah disepakati harga keekonomian yang compete harga LPG,” tutur Arifin.

TAGGED:bahan bakarbahan bakar rumah tanggadmeIndorayalpgpresiden joko widodo
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Abadi Nan Jaya: Ketika Jamu, Ambisi, dan Mayat Hidup Menyatu di Tanah Jawa Sabtu, 15 Nov 2025
  • Membaca Indonesia melalui Novel Terbaru Ratih Kumala “Koloni” Sabtu, 15 Nov 2025
  • Longsor Cilacap: 3 Warga Tewas, 20 Masih Hilang Sabtu, 15 Nov 2025
  • Chiko Resmi Ditahan Polda Jateng, Penanganan Kasus Tetap Sesuai Prosedur Jumat, 14 Nov 2025
  • Lewat Program “Pegadaian Mengajar”, Tenaga Kesehatan Banyumas Dibekali Literasi Keuangan Jumat, 14 Nov 2025
  • Digelar 10 Hari, Pameran dan Kontes Tanaman Hias di Semarang Kembali Geliatkan Komunitas Jumat, 14 Nov 2025
  • Inovasi Profesor Undip Ini Jadi Rujukan Dunia, Mampu Olah Kekayaan Alam untuk Pangan Fungsional Jumat, 14 Nov 2025

Berita Lainnya

BeritaNasional

Siaran TV Dinilai Kian Menyimpang, Akademisi Undip Kritik Keras Industri Penyiaran

Jumat, 14 Nov 2025
Nasional

Prabowo Pulihkan Hak dan Nama Baik Dua Guru Luwu Utara

Kamis, 13 Nov 2025
Nasional

Kemlu Pulangkan 300 WNI dari Tahanan Imigrasi di Malaysia

Kamis, 13 Nov 2025
Nasional

RI–Arab Saudi Tandatangani MoU Penyelenggaraan Haji 2026

Rabu, 12 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?