INDORAYA – Lembaga survei Proximity Indonesia merilis sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng). Ada empat nama tokoh yang paling populer dan paling banyak disukai oleh masyarakat Jateng.
Keempat nama itu antara lain artis Raffi Ahmad, mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Dari keempat nama tersebut, nama suami dari Nagita Slavina itu menempati peringkat pertama sebagai calon wakil gubernur (cawagub) terpopuler dengan perolehan angka 94 persen.
Hal itu berdasarkan temuan dari Proximity Indonesia dengan metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.000 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkah (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error (MOE) ±3,1 dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun sampel responden tersebar secara proporsinal pada 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho menerangkan Raffi Ahmad menjadi sosok paling populer yang mengalahkan mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (76,9 persen), Dico Ganindito (52,8 persen), Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (52,6 persen). Ada pula nama Ketua DPD Gerindra Jateng dengan perolehan angka 51,4 persen.
“Raffi Ahmad menjadi tokoh yang paling banyak dikenal dari survei pernyataan tertutup 18 figur. Sementara tokoh lainnya di bawah 40 persen,” terangnya saat menyampaikan hasil survei kepada wartawan di Kota Semarang, Rabu (5/6/2024).
Pada temuan lain, Raffi Ahmad juga menjadi tokoh yang paling disukai masyarakat Jateng dengan 87,4 persen. Setelah ayah Rafathar itu, ada Taj Yasin Maimoen (73,9 persen), lalu Bupati Kendal Dico (49,9 persen).
Edy mengungkapkan bahwa hasil survei Raffi Ahmad paling populer dan paling disukai, yakni bakal menjadi rebutan para tokoh dan pimpinan partai politik (parpol).
Pasalnya, sosok Raffi bisa menjadi pendongkrak cagub maupun cawagub dalam Pilgub.
“Selain itu Dico Bupati Kendal juga jadi tokoh yang patut diperhitungkan jika ia jadi cawagub, karena elektabilitas Dico menjadi cawagub oaling tinggi dengan 13,9 persen,” tuturnya.
Dalam survei itu, dia juga menyampaikan Taj Yasin Maimoen jadi tokoh paling tinggi dalam hal elektabilitas cagub Jateng. Di mana mantan cawagub tersebut dipilih mayoritas responden sebanyak 7,80 persen.
Kemudian Ahmad Luthfi dengan 5,60 persen disusul oleh Dico Ganindito dengan 4,30 persen dan Sudaryono 3,60 persen.
“Untuk Hendrar Prihadi justru di bawah Sudaryono dengan 2,60 persen. Mungkin karena PDIP belum memusatkan tokoh yang akan diusung dalam Pilgub,” terangnya.
Disinggung ada berapa poros dari hasil survei pihaknya, Edy menyatakan ada kemungkinan tiga poros politik di Jateng muncul.
Tentunya poros pertama yang dipimpin oleh PDI-P, karena memiliki perolehan legislatif DPRD Jateng sebanyak 33 kursi. Dari hal tersebut partai berlambang banteng bermoncong putih itu bisa mengusung cagub dan cawagub sendiri.
Namun, PDIP belum menentukan sosok yang akan diusung dan hal tersebut menjadi pekerjaan rumah tersendiri untuk PDIP.
“Meski sosok yang ada belum menunjukkan elektabilitas yang tinggi, tapi mesin politik PDIP saya rasa bisa mengejar ketertinggalannya,” kata dia.
Poros kedua adalah partai politik yang ada pada koalisi Indonesia Maju, poros ini mungkin akan dipimpin oleh Gerindra atau Golkar.
Poros politik ini bisa mengusung satu cagub dan cawagub maupun calon masing-masing, tergantung pada kesepakatan partai dalam koalisi tersebut.
“Poros ketiga adalah partai di luar PDIP dan koalisi Indonesia Maju. Poros tersebut bisa saja dipimpin oleh PKB yang kemungkinan akan berkoalisi dengan beberapa partai seperti Nasdem maupun PPP untuk mengusung calon sendiri,” paparnya.