INDORAYA – Lembaga Indikator Politik Indonesia, merilis respon publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya, sebanyak 79,5 persen responden puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan survei dilakukan dalam periode 28 Januari hingga 4 Februari 2024 kepada 1.200 responden.
“Kinerja pemerintah kalau kita cek hampir 80 persen masyarakat yang puas waktu kita survei tanggal 28 sampai 4 Februari jadi cukup besar, kalau kita lihat trennya begitu,” kata dia, di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024).
Burhanuddin kemudian menyinggung kepuasan publik terhadap selama masa periodenya. Katanya, Jokowi hanya sekali mendapat penilaian di bawah 50. Hal itu terjadi kala ada kenaikkan inflasi hampir 8 persen lantaran kebijakan kenaikan harga BBM.
“Hanya sekali approval rating Presiden Jokowi di bawah 50 persen itu bulan Juni 2015 saat inflasi mencapai hampir 8 persen. Jadi inflasi naik akibat kebijakan kenaikan BBM yang diambil presiden Jokowi,” jelas Burhanuddin.
Menurut dia, penilaian itu berangsur membaik hingga sekarang lantaran pemerintah mampu mengalokasikan anggaran berupa bantuan langsung tunai (BLT) atau Bansos. Dia juga menilai penilaian kinerja Jokowi konsisten.
“Tetapi dari penghematan dana subsidi BBM sebagian dialokasikan buat BLT buat bansos dan dipake untuk subsidi langsung untuk warga yang membutuhkan dan itu berhasil menaikkan approval presiden selama 8 tahun terakhir,” ungkapnya.
Berikut rincian kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi berdasarkan Survei Indikator Politik:
Sangat puas 16,7%
Cukup puas 62,8%
Kurang puas 17,7%
Tidak puas sama sekali 2,4%
TT/TJ 0,4%
Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.