Ad imageAd image

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo-Gibran Teratas Ungguli Paslon Lain

Redaksi Indoraya
11 Views
2 Min Read
Prabowo Subinato dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming masih yang tertinggi ketimbang kedua rivalnya dalam Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam survei yang dilakukan pada periode 10-16 Januari 2024, tingkat elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai 48,55 persen.

Sementara itu posisi kedua ditempati oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas sebesar 24,17 persen. Capaian itu sekaligus mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hanya 21,60 persen.

“Kita pakai simulasi surat suara, ada fotonya dan hasilnya konsisten dengan sebelumnya. Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama kisaran 48,55 persen,” ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu (20/1).

“Disusul Anies 24,17 persen, selisihnya tidak signifikan secara statistik dengan Ganjar-Mahfud. Tapi secara absolut Anies-Muhaimin ada di peringkat kedua,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyebut elektabilitas Prabowo-Gibran juga tercatat unggul di hampir seluruh wilayah mulai dari Sumatera 46,3 persen; Banten 47,1 persen; Jabar 42,9 persen; Jateng-DIY 41,6 persen; dan Jatim 59 persen.

Selanjutnya di Kalimantan 76,1 persen; Sulawesi 55,6 persen; dan Bali-Nusa Tenggara 45,4 persen. Burhanuddin menyebut pasangan Prabowo-Gibran hanya tercatat kalah di DKI Jakarta dengan 24,9 persen.

Sementara untuk pasangan AMIN elektabilitas tertinggi berada di wilayah Jakarta dengan 50,4 persen; kemudian Sumatera 30 persen; Banten 37,6 persen; Jabar 33,8 persen; Jateng-DIY 10,8 persen; Jatim 18,7 persen; Kalimantan 4,9 persen; Sulawesi 23,5 persen; dan Bali-Nusa Tenggara 12,3 persen.

Kemudian untuk pasangan Ganjar-Mahfud elektabilitas tertinggi berada di wilayah Jateng-DIY dengan 40,3 persen; kemudian Jakarta 24,6 persen; Sumatera 18,1 persen; Banten 13,3 persen; Jabar 17,8 persen; Jatim 17,9 persen; Kalimantan 15 persen; Sulawesi 12,7 persen; dan Bali-Nusra 37,7 persen.

Kendati demikian, Burhanuddin mengatakan sebanyak 11,6 persen responden mengaku masih berpeluang untuk mengubah pilihannya dalam Pilpres 2024 mendatang.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 10-16 Januari 2024. Sementara untuk metode sampling yang dilakukan ialah multistage random sampling dengan total sampel 1.200 responden.

Teknik pengumpulan data dalam survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Share This Article
Leave a Comment