Supriyadi Siap Maju Jadi Ketua Askot PSSI Semarang

Dickri Tifani
26 Views
3 Min Read
Supriyadi, calon Ketua Askot PSSI Kota Semarang yang hingga sampai saat ini masih terkuat menjelang Kongres Askot PSSI Kota Semarang. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Asosiasi Kota (Askot) PSSI Semarang, Jawa Tengah (Jateng), akan mengadakan kongres pada (16/2/2025) mendatang. Menjelang kongres tersebut, nama Supriyadi muncul sebagai calon kuat Ketua Askot PSSI Semarang untuk periode 2025-2029.

Perkumpulan Sepak Bola Garuda Terang Bangsa memberikan dukungan penuh terhadap pencalonan Supriyadi. Sekretaris Perkumpulan Sepak Bola Garuda Terang Bangsa, Iwan Anggoro, menyatakan bahwa pengalaman Supriyadi di dunia sepak bola dan birokrasi membuatnya diyakini mampu menyelesaikan masalah pembinaan sepak bola yang belum berjalan secara kontinu di Semarang.

“Mas Pri memiliki banyak dukungan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah pembinaan sepak bola di Semarang. Banyak potensi pemain muda di kota ini, namun pembinaannya belum optimal. Kami berharap dengan kepemimpinan Mas Pri, sepak bola Semarang bisa berkembang dengan baik,” ujar Iwan.

Iwan juga mengungkapkan pentingnya pembangunan dan renovasi lapangan sepak bola di Semarang. Menurutnya, fasilitas yang memadai adalah kunci utama dalam mencetak pemain berkualitas.

Supriyadi, yang merasa prihatin dengan kondisi sepak bola Semarang, menyatakan siap memajukan dunia persepakbolaan kota ini. Ia berkomitmen untuk menggali potensi pemain muda melalui kompetisi yang lebih terstruktur, baik di tingkat Sekolah Sepak Bola (SSB) maupun Perserikatan Sepak Bola (PS), dan berharap Askot PSSI dapat mendukungnya dalam hal ini.

“Saya ingin membangkitkan kembali sepak bola di Semarang, dengan mendorong kompetisi yang lebih banyak dan terorganisir. Kita perlu lebih banyak liga untuk mengasah potensi pemain muda,” ungkap Supriyadi.

Supriyadi juga menyampaikan kekhawatirannya tentang prestasi PSIS Semarang yang stagnan dalam sepuluh tahun terakhir dan kurangnya kompetisi di tingkat kota. Dia menyoroti kenyataan bahwa beberapa SSB di Semarang menggelar liga secara independen, tanpa dukungan dari Askot PSSI.

Selain itu, Supriyadi juga menegaskan bahwa konsolidasi antar klub dan penyelenggaraan kompetisi yang teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Semarang.

Supriyadi berharap dukungan dari pemerintah kota, termasuk dari Walikota terpilih, untuk membantu menyelenggarakan liga sepak bola yang lebih terstruktur dan mencari bibit unggul untuk kompetisi yang lebih profesional.

Ia bertekad untuk mengajak semua pihak bersinergi dalam mewujudkan cita-cita memajukan sepak bola di Semarang.

“Kita perlu menggulirkan kompetisi, baik antar SSB maupun antar PS, dan melibatkan pemerintah kota untuk membangun sepak bola yang lebih baik di Semarang,” tambahnya.

Dengan tekad dan dukungan yang ada, Supriyadi yakin bahwa sepak bola di Semarang dapat kembali berkembang dan menghasilkan pemain-pemain berbakat di masa depan.

Share This Article