Sukses Budidaya Ikan Lele, Santri Binaan Baznas Semarang Panen Ratusan Kilogram

Redaksi Indoraya
624 Views
2 Min Read
Sukses Budidaya Ikan Lele, Santri Binaan Baznas Semarang Panen Ratusan Kilogram. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang berkomitmen untuk terus mengembangkan program kewirausahaan bagi santri.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Baznas Kabupaten Semarang, Khadziq Faisol, setelah menyaksikan panen raya ikan lele yang dilakukan oleh kelompok peternak lele Pinggir Kali Farm di Pondok Pesantren Al Ihsan, Desa Sraten, Tuntang, pada Sabtu (8/3/2025).

Khadziq menyatakan bahwa program bantuan kewirausahaan ini bertujuan untuk menciptakan santri yang mandiri secara ekonomi.

“Selain itu, kami ingin mereka yang sebelumnya menerima zakat, kini bisa menjadi pembayar zakat atau muzakki,” jelasnya.

Khadziq menambahkan, selain memberikan bantuan modal usaha, Baznas juga berencana untuk mendukung keberlanjutan program pemberdayaan, seperti yang dilakukan di budidaya ikan lele Pinggir Kali Farm yang kini telah melibatkan pengolahan lele siap konsumsi dalam kemasan kedap udara.

“Kami juga akan mempertimbangkan untuk memberikan bantuan pengemasan dan pemasaran produk,” ujar Khadziq.

Faisol menjelaskan, bantuan kewirausahaan yang diberikan kepada santri tidak terbatas pada budidaya lele saja. Baznas juga sudah memberikan bantuan untuk usaha ternak kelinci dan angkringan. Mereka siap mendukung usaha produktif lainnya seperti pertanian, perkebunan, konveksi, dan pemasaran online. Bantuan diberikan berdasarkan kebutuhan masing-masing usaha, melalui diskusi untuk menentukan kelayakan, pelatihan, dan pemberian modal usaha.

Ketua Kelompok Tani Pinggir Kali Farm, Saiq Ahmad, mengatakan bahwa ada 20 santri yang terlibat dalam usaha budidaya lele ini. Mereka adalah peternak pemula yang telah mendapatkan pelatihan khusus.

Usaha ini dimulai dengan 16 ribu bibit lele dalam empat kolam bundar, dan setelah tiga bulan, mereka berhasil memanen sekitar 900 kilogram ikan lele dengan berbagai ukuran, menghasilkan lebih dari Rp16 juta pada panen perdana.

“Hasil panen kami sudah dibeli oleh pembeli lokal, termasuk dari Gunungpati,” terang Saiq.

Selain itu, mereka juga memulai pengolahan ikan lele siap masak yang dikemas dalam plastik kedap udara. Setiap bulan, mereka memproduksi 100 kilogram ikan lele yang sudah dibumbui, dengan daya tahan hingga lima bulan. Harga per kemasan adalah Rp17 ribu.

Suyadi (43), salah seorang anggota Kelompok Tani Pinggir Kali Farm, mengungkapkan bahwa bantuan dari Baznas sangat membantu usaha mereka.

Share This Article