Suhu Memanas di Puncak Kemarau, Wakil Ketua DPRD Jateng Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan

Panji Bumiputera
6 Views
2 Min Read
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko

INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Heri Pudyatmoko mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan di musim kemarau. Pasalnya memasuki puncak musim kemarau di bulan Oktober ini, suhu udara di sejumlah daerah di Jawa Tengah memanas dan mengalami peningkatan.

“Di bulan ini kita dapat merasakan panasnya suhu udara yang meningkat dratis. Contohnya saja di Kota Semarang yang menembus angka 38 derajat celcius. Kondisi ini jangan diremehkan, maka saya imbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan,” katanya.

Heri mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terahadap dampak kesehatan saat kondisi cuaca kemarau dengan suhu udara yang panas ekstrem. Hal itu dapat menyebabkan dehidrasi apabila masyarakat tidak mengonsumsi air mineral dengan cukup sesuai saran kedokteran.

“Untuk mengatasi agar tidak mengalami dehidrasi tentunya dengan mengonsumsi air mineral dengan cukup. Orang dewasa mengonsumsi air mineral dalam sehari sebanyak dua liter atau delapan gelas. Tetapi jangan sampai berlebihan karena akan menurunnya kadar garam dalam tubuh,” bebernya.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat mengurangi beraktivitas di luar rumah jika tidak penting. Ketika beraktivitas di luar rumah dan beresiko terkena paparan sinar matahari, masyarakat juga disarankan menggunakan maskaer serta pakaian yang dapat menyerap keringat.

“Jangan terlalu lama berada di bawah terik matahari, terutama saat cuaca panas puncak. Gunakan masker untuk menghindari sinar dan debu, serta pakai pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Tetap waspada dan selalu jaga asupan cairan,” kata Heri.

Masyarakat juga perlu mewaspadai sejumlah penyakit yang rawan terjadi di musim kemarau ekstrem. Di antanya diare, radang tenggorokan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), maupun penyakit lainnya. Heri menyarankan agar masyarakat terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Lebih lanjut pihaknya mendorong dinas kesehatan untuk menyiagakan puskemas maupun rumah sakit untuk berjaga-jaga dalam menangani sejumlah penyakit tersebut. Apabila ada masyarakat yang terindikasi terserang penyakit, maka harus direspon dengan cepat dengan memberikan layanan kesehatan. [Adv-Indoraya]

Share This Article