INDORAYA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memastikan, stok atau ketersediaan hewan kurban untuk kebutuhan Hari Raya Iduladha 2024 aman.
Menurut Kepala Disnakkeswan Jateng, Agus Wariyanto, ketersediaan hewan kurban di Jateng jumlahnya bahkan surplus. Terlebih, Jateng menjadi lumbung ternak terbanyak kedua setelah Jawa Timur, dan penyumbang bagi kebutuhan Jabodetabek.
Agus merinci, kebutuhan sapi untuk kurban untuk Hari Iduladha 2024 ini diperkirakan 150-200 ribu ekor. Adapun ketersediaan sapi untuk kurban saat ini mencapai kisaran 200-255 ribu ekor.
Kebutuhan kerbau untuk kurban 5-6 ribu ekor dan telah disiapkan 7 ribu ekor. Kebutuhan untuk kambing diperkirakan 260 ribu ekor, dan telah dipersiapkan 270 ribu ekor.
Disnakkeswan Jateng juga memperkirakan kebutuhan domba untuk kurban di Jateng 90 ribu ekor dan saat ini dipersiapkan sebanyak 100 ribu ekor domba.
“Karena kita lumbung ternak, kita juga kirim untuk kebutuhan Jabodetabek. Sepanjang kita pastikan hewan ternak tersebut sehat,” kata Agus, dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Selasa (4/6/2024).
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat benar-benar jeli dalam memilih hewan ternak. Masyarakat diimbau teliti, terkait kesehatan hewan, agar ibadah yang dilakukan lancar dan sah sesuai syariat.
Selain itu, pihaknya siap menerjunkan tim dokter hewan untuk mengecek kesehatan ternak guna mencegah sebaran penyakit pada hewan. Upaya ini dilakukan agar masyarakat mendapat hewan ternak yang berkualitas dan tidak terpapar penyakit, yang menjadi syarat sah ritual berkurban.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas peternakan di kabupaten/kota untuk menyiapkan hewan ternak dan mencegah penyebaran penyakit menular pada hewan.
“Kita telah melakukan konsolidasi dengan dinas di kabupaten/ kota, untuk mempersiapkan hewan ternak dan mengantisipasi penyakit hewan. Mulai 10 Juni 2024, akan menurunkan dokter hewan untuk mengecek hewan secara intensif,” kata Agus.
Menurutnya, meski kejadian penyakit hewan berkurang, sejumlah penyakit masih mengintai. Seperti, penyakit kuku dan mulut, penyakit kulit, hingga cacing hati. Untuk itu, petugas kesehatan berupaya meminimalisasi sebaran penyakit ini.
Selain menurunkan tim dokter hewan, terang Agus, Pemprov Jateng juga akan memperketat lalu lintas keluar masuk hewan. Ini dilakukan dengan pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).