INDORAYA – Warga di Kota Semarang mengeluhkan sulitnya mendapat gas melon alias gas elpiji 3 kilogram di sejumlah agen ataupun warung yang menjual elpiji.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelangkaan gas melon tersebut sudah terjadi sejak awal Ramadan hingga sampai saat ini.
Sehingga hal ini mengakibatkan warga di Ibu Kota Jawa Tengah sulit memasak hidangan berbuka serta sahur untuk puasa akibat elpiji subsidi tersebut langka.
Hal itu seperti yang dirasakan Andika Pratama, Warga Gajah Raya Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Dia mengaku sudah mencari sejak beberapa hari, namun hingga hari ini belum mendapatkan gas melon itu.
Kalaupun ada, menurutnya, harganya sangat tinggi dan terpaksa dirinya menunda untuk membeli. Dengan terpaksa, Andika bersama istrinya harus hemat dalam penggunaan kompor gas.
“Dari kemarin saya mencari gas, belum dapat kosong terus. Ini kan menyusahkan banget, apalagi bulan Ramadan kayak gini harus menyiapkan makanan untuk buka puasa bersama dengan keluarga,” ungkap Andika kepada Indoraya, Kamis (21/3/2024).
Dia berharap gas elpiji 3 kilogram tidak langka lagi dan tidak ada kenaikan harga. Sehingga bisa membantu masyarakat ekonomi menengah dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, khususnya di bulan Ramadan.
“Penginnya gas tidak lagi langka. Kalau langka kan harganya pasti naik. Semoga bisa kembali normal yang dapat membantu masyarakat untuk memasak dan lain-lain di bulan puasa ini,” ucapnya.
Sementara, pedagang sembako yang menjual elpiji 3 kilogram, Ny Ipul mengaku warungnya biasanya mendapatkan kiriman stok gas melon setiap dua hari sekali. Namun sampai sekarang, stok gas belum dikirim lagi.
“(gas melon) Langka. Biasanya dikirim dua hari sekali, ini belum dikirim sampai sekarang,” bebernya.
Kelangkaan ini membuat dirinya mengeluh karena permintaan gas elpiji 3 kilogram ini sangat banyak.
“Mengeluh orang pada beli nggak ada gas. Dan permintaan banyak enggak ada stok sama sekali,” paparnya.