INDORAYA – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menanggapi serius kasus pembunuhan terhadap 11 pendulang emas yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Aksi tersebut diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Puan menegaskan bahwa aparat keamanan seharusnya mampu memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat Papua, terlebih karena kasus-kasus kekerasan seperti ini terus berulang.
“Aksi seperti ini bukan yang pertama, dan sudah banyak warga sipil yang menjadi korban. Aparat harus hadir untuk menjamin keselamatan warga, termasuk mereka yang bekerja mencari nafkah,” ujar Puan, Sabtu (12/4/2025).
Ia juga menekankan bahwa berbagai tindakan kekerasan di Papua tidak boleh dianggap sebagai hal yang wajar. Negara, menurutnya, harus segera menangani akar permasalahan untuk memastikan warga Papua bisa hidup aman dan sejahtera.
“Penyerangan terhadap para pendulang emas ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap kekerasan yang bersifat sistemik dan terus berulang,” jelasnya.
Puan juga menyampaikan bahwa masalah di Papua tidak bisa dilihat hanya dari sisi separatisme, melainkan juga harus dipahami sebagai akibat dari ketimpangan sosial dan ketidakadilan yang belum terselesaikan secara tuntas oleh negara.
Karena itu, menurutnya, pendekatan yang bersifat militeristik tidak akan memberikan solusi jangka panjang. Ia mendorong langkah-langkah baru yang lebih mengedepankan dialog, keadilan sosial, dan pendekatan yang lebih manusiawi.
“Kita perlu cara baru, seperti membangun ruang dialog, menjamin kesejahteraan, serta memperkuat kehadiran negara yang adil dan berpihak pada rakyat,” kata Puan.
Ia juga menyarankan agar para tokoh adat, pemuka agama, akademisi, serta unsur masyarakat sipil turut dilibatkan sebagai jembatan dalam membangun perdamaian dan memfasilitasi komunikasi.