Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Soal Penutupan Sumur Tua, Pengelola Kota Lama dan Pendiri Hotel Kompak Bilang Begini
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • Berita
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
  • Semarang
  • Ragam
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Semarang

Soal Penutupan Sumur Tua, Pengelola Kota Lama dan Pendiri Hotel Kompak Bilang Begini

By Athok Mahfud
Selasa, 19 Jul 2022
55 Views
3 Min Read
Founder Kotta Hotel Semarang Kevin Adi Rasanto dan Ketua Badan Pengelolaan Kawasan Kota Lama Hevearita Gunaryanti Rahayu usai acara Opening Ceremony Kotta Hotel, Senin (18/07/22) (dok. Athok Mahfud)
INDORAYA – Nasib sumur tua di kawasan wisata Kota Lama Semarang sempat menjadi perbincangan hangat dan sorotan publik lantaran sumur tersebut ditutup menggunakan cor beton pada awal 2022 lalu.

Pasalnya sumur yang konon berusia lebih dari 180 tahun ini memiliki kisah sejarah panjang yang berperan penting dalam perjalanan hidup masyarakat Kota Semarang.

Namun kini, nasib sumur tua yang memiliki kedalaman hingga 71 meter itu tertutup rapat seiring adanya pembangunan Kotta Hotel yang terletak persis di sampingnya.

Founder Kotta Hotel Kevin Adi Rasanto saat ditemui usai acara Opening Ceremony Kotta Hotel pada Senin (18/07/22) malam, mengaku bahwa pihaknya yang telah menutup muka sumur tersebut.

Akan tetapi Kevin menyebut bahwa penutupan ini dilakukan sebagai upaya merawat dan menjaga kebersihan air di dalamnya.

Ia menuturkan, saat proses pembangunan toilet hotel, terjadi kebocoran pada sumur. Sehingga pihak hotel menutupnya agar tidak ada sampah yang masuk.

“Dulu ada kebocoran waktu kami mengerjakan toilet. Nah saat hujan lebat kotor sekali, jadi kita bantu rapikan supaya sampah dan kotoran tidak masuk,” ungkap Kevin.

Ia melanjutkan, terkait penutupan sumur tua itu pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Badan Pengelolaan Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang.

“Kalau terbuka (sumurnya:red) nanti sampah pada masuk, kan sayang. Kami sudah koordinasi juga sama Bu Ita (Red: Hevearita G Rahayu),” ujarnya.

Sebagai informasi, sebelum ditutup awal tahun lalu, di dekat sumur itu juga dibangun toilet umum permanen pada 2019. Jarak antara septic tank dan sumur hanya sekitar 3 meter.

Serdasarkan pantauan di lokasi, muka sumur tua Kota Lama ini tertutup beton. Sedangkan di atasnya dipasang lempeng besi berwarna kuning yang bisa dibuka dan ditutup.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait alasan penutupan, Ketua BPK2L Semarang Hevearita G Rahayu juga mengatakan hal serupa dengan Kevin. Penutupan ini untuk merawat kebersihan agar tidak ada kotoran yang masuk ke sumur.

Lebih lanjut, Mbak Ita, sapaan akrabnya menyebut bahwa meskipun memiliki nilai sejarah, akan tetapi sumur tua itu bukan termasuk cagar budaya.

“Memang dulu dipakai buat mengambil air, tapi kami sudah mendapatkan surat dari balai cagar budaya bahwa sebenarnya itu bukan termasuk cagar budaya,” ucapnya saat dikonfirmasi usai menghadiri peresmian Kotta Hotel, Senin (18/07/22) malam.

Meskipun begitu, pihaknya akan tetap menjaganya serta  mengembalikan fungsinya sebagai sumber penghasil air yang dapat dimanfaatkan warga setempat.

Terkait rencana itu, BPK2L akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.

“Nanti bisa diperbaiki lagi, untuk mengembalikan fungsinya atau mengembalikan bentuknya semula. Tapi mungkin ditutupnya dengan model kayu, kalau ini kan beton,” ujar Mbak Ita yang juga Wakil Wali Kota Semarang.

TAGGED:bpk2lHevearita G RahayuIndorayakota lama semarangwakil walikota semarang

Terbaru

  • Agustina Siap Bangkitkan Pasar Tradisional dan UMKM di Semarang Jumat, 11 Jul 2025
  • Susi Air Layani Rute ke Karimunjawa, Pelni: Transportasi Laut Tetap Punya Pasarnya Sendiri Jumat, 11 Jul 2025
  • Pelni Dipadati Penumpang, Diskon Tiket Kapal Berlaku Hingga Akhir Juli Jumat, 11 Jul 2025
  • Damkar Semarang Evakuasi Anak Burung Hantu dari Atap Ruko Jumat, 11 Jul 2025
  • Layanan Internet Gratis Pemprov Jateng Diharap Dapat Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Jumat, 11 Jul 2025
  • 83 Kendaraan di Semarang Kena Tilang Polisi, Total Bayar 5,15 Juta Jumat, 11 Jul 2025
  • Warga Sangat Terbantu Fasilitas Internet Gratis Pemprov Jateng di Terminal Tawangmangu Jumat, 11 Jul 2025

Berita Lainnya

Semarang

Agustina Siap Bangkitkan Pasar Tradisional dan UMKM di Semarang

Jumat, 11 Jul 2025
Semarang

Damkar Semarang Evakuasi Anak Burung Hantu dari Atap Ruko

Jumat, 11 Jul 2025
Semarang

Sopir Feeder Trans Semarang Dipecat Usai Tabrak Pejalan Kaki di Bundaran Klipang

Jumat, 11 Jul 2025
Semarang

Kecelakaan Maut Feeder Trans Semarang, Dishub Duga Pengemudi Lalai

Jumat, 11 Jul 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account