INDORAYA – Bagi para pengguna jalan tol yang pernah melintasi Kota Salatiga pasti tidak asing dengan Rest Area Pendopo KM 456. Pasalnya, rest area tersebut merupakan satu-satunya yang memiliki jebatan penghubung di kedua sisi jalan.
Jembatan yang diberi nama Sky Bridge ini didesain oleh DPRTech dari Singapura dan BiasTech dari Indonesia. Presiden Direktur PT Astari Marga Sarana, Michael Atmoko, menjelaskan penambahan jembatan itu untuk memberikan kesan estetika.
“Sky Brige, ini dari arsiteknya didesain oleh DPRTech dari Singapura dan BiasTech dari Indonesia, mereka mengusung konsep tersebut dan menyatakan bisa disambungkan dengan Sky Bridge, dan ini juga untuk estetika. Untuk para pengujung bisa berfoto di jalan tol, sebelumnya kan belum pernah bisa,” kata Michael.
Dalam kesempatan yang sama Michael pun menyampaikan, Resta Pendopo 456 memiliki desain unik, berkat perpaduan gaya rest area luar negeri dan kebudayaan Indonesia.
“Rest Area Resta Pendopa KM 456 ini sebenarnya adalah gagasan dan inisiatif dari Astra Property, astra Infra dan juga ikut menggandeng Badan Usaha Milik Daerah Jawa tengah, SPJT, untuk membangun sesuatu yang unik, dengan memperhatikan segala kenyamanan dan sesuatu yang berbeda,” ucap michael.
“Makanya kita menggandeng BiasTechno yang kemudian kita mengajak DPRTech dari Singapura untuk mendesain ini, dengan memperhatikan sisi kebudayaan Indonesia yaitu Pendopo-nya harus ada dan harus kental di situ,” Michael menambahkan.
Michael kembali mengatakan, budaya Indonesia yang ditujukan melalui Pendopo ikut menggambarkan gunung-gunung yang mengelilingi Resta Pendopo KM 456.
“Makanya di sini ada 5 pendopo, mewakili gunung yang mengelilingi dan menjadi kebanggaan Indonesia, rest area yang boleh kita dibanggakan ke seluruh dunia,” cerita Michael.
“Saya pribadi juga mohon agar masyarakat Indonesia turut bangga dan mohon untuk dijaga kebanggaan Indonesia bersama ini. Dengan menjaga kebersihannya, ya tentunya kita tidak bisa sendiri tentunya harus ada partisipasi teman-teman pengguna jalan tol, dan masyarakat untuk menjadikan ini menjadi kebanggan Indonesia,” tutup Michael.(FZ)