INDORAYA – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugurejo 02, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) melakukan kunjungan ke Candi Tugu yang berada di RT 10 RW 1 Tugurejo, Senin (4/11/2024).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 63 siswa kelas 3 dan kelas 4 dan bertujuan untuk mengenalkan tentang budaya dan sejarah lokal yang ada di Kota Semarang.
Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai optimalisasi literasi siswa terhadap kearifan budaya lokal yang bermain dengan program P5 yang menjadi tema SDN Tugurejo 02.
Selama kunjungan, mereka didampingi guru dan orang tua. Siswa-siswi juga mendapatkan penjelasan mendalam tentang asal muasal sampai sejarah panjang yang mencatat Candi Tugu dari dua juru kunci, Sumarto dan Yaya.
Apalagi menurut berbagai sumber, Candi Tugu merupakan tapal batas wilayah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran.
“Kelestarian dari Candi Tugu yang juga peninggalan budaya, hendaknya lebih di lestarikan, salah satunya dengan edukasi ke siswa siswa di wilayah Kota Semarang,” ujar Marto saat memberikan penjelasan kepada siswa-siswi SDN Tugurejo 02 Semarang.
Marto juga menyampaikan bahwa Candi Tugu merupakan salah satu bagian penting dari perjalanan perkembangan kemajuan peradaban di Kota Semarang, yang merupakan penanda tapal batas wilayah Majapahit dan Pajajaran.
Sementara, seorang guru kelas 4 SDN Tugurejo 02 , Anita Nurhikmah, menyampaikan alasan mengajak siswa-siswanya ke Candi Tugu ini karena letaknya satu kelurahan dengan sekolahannya.
Sehingga, kata dia, Candi Tugu menjadi salah satu sumber belajar dan aset sekolah yang bisa dikembangkan untuk optimalnya rasa kepemilikan siswa terhadap hasil budaya, dan menumbuhkan rasa peduli terhadap cagar budaya sebagai bentuk cinta tanah air dan menumbuhkan kepemimpinan pembelajaran pada siswa.
“Kegiatan ini sebagai bentuk inspirasi untuk kegiatan P5 siswa terkait dengan kearifan dan budaya lokal dan juga sebagai bentuk rasa memiliki atau handarbeni terhadap hasil budaya yang terletak di lingkungan sekolah,”
tutur Anita.
Ida, seorang wali murid SDN Tugurejo 02 Semarang menyampaikan bahwa kegiatan kunjungan ke Candi Tugu menjadi momen positif. Selain siswa senang bisa belajar di luar kelas, kegiatan ini juga bisa menumbuhkan kecintaan siswa terhadap hasil budaya juga menumbuhkan kesadaran siswa untuk merawat cagar budaya yang ada.
Seorang siswa kelas 4, Galih mengaku asyik dan gembira tatkala diajak sekolahannya belajar sejarah ke Candi Tugu.
“Asyik bisa gembira bersama teman dan juga bareng belajar di Candi Tugu bersama guru dan teman -teman,” ucap Galih.
Di sisi lain, Nur Rakhmat, Kepala SDN Tugurejo 02 mengatakan, belajar di luar kelas ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengamalan profil pelajar Pancasila dan sebagai optimalisasi aset yang dimiliki sekolah yaitu aset budaya.
“Dengan belajar di Candi Tugu yang terletak satu kelurahan juga merupakan bentuk kepedulian warga sekolah akan potensi wisata yang dimiliki kota Semarang. Dan yang utama, siswa SDN Tugurejo 02 khususnya bisa belajar mengenal Monumen tidak jauh,” paparnya.