INDORAYA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memberikan pernyataan sikap atas peristiwa tewasnya seorang siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak oleh oknum aparat kepolisian.
Seorang siswa bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16) itu ditembak oknum polisi di Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, sekitar Minggu (24/11/2024) pukul 01.00 WIB dini hari.
Penembakan itu berawal ketika korban bersama dua temannya Satria dan Adam melintas pada Sabtu (23/11/2024) malam. Korban yang mengendarai sepeda motor tanpa sengaja bersenggolan dengan oknum polisi. Korban ditembak mengenai pinggul.
Korban sempat dirawat beberapa jam di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang, namun nyawanya tidak terselamatkan. Sementara kawan korban, Satria terkena luka tembak di tangan dan Adam terluka di dada masih selamat.
Menanggapi hal ini, Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengatakan bahwa peristiwa terjadi pada hari Minggu yang merupakan hari libur. Sehingga anak-anak berada dalam pengawasan keluarga masing-masing.
“Sehingga sekolah belum mengetahui aktivitas ketiga siswa dimaksud yang mengakibatkan mengalami penembakan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Selasa (26/11/20224).
Berdasarkan hasil penelusuran kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran, ketiga siswa tidak menunjukkan tanda-tanda atau indikasi mengalami hambatan belajar. Bahkan, kata Uswatun, siswa aktif mengikuti kegiatan sekolah sebagai Anggota Tim Paskibra.
Mempertimbangkan peristiwa terjadi pada hari libur, Disdikbud Jateng atau sekolah pada posisi menunggu penjelasan lebih lanjut dari keluarga dan/atau pihak berwajib. Hal ini untuk memastikan agar pemberitaan tidak menjadi simpang siur.
“Dinas mempercayakan penanganannya kepada pihak berwajib, dan meyakini bahwa peristiwa tersebut akan mendapatkan penanganan sebagaimana mestinya,” beber Uswatun.
Pada Senin 26 November 2024, pihaknya telah melakukan kunjungan ke RS Tugurejo untuk menengok Satria, siswa SMKN 4 yang selamat atas insiden penembakan. Siswa mendapatkan pelayanan terbaik dari pihak rumah sakit.
“Peluru yang bersarang di tangannya telah berhasil dikeluarkan melalui tindakan operasi dan dilanjutkan dengan pengobatan,” beber Uswatun Hasanah.
Terkait keluarga dari anak yang meninggal, Disdikbud mengucapkan belasungkawa. Pihak dinas juga akan memberikan pendampingan, termasuk trauma healing dan bantuan pengobatan.
Lebih lanjut Uswatun Hasanah memastikan bahwa kedua siswa yang selamat itu akan tetap mendapatkan layanan pembelajaran sebagaimana mestinya.
“Perkembangan penanganan kejadian akan kami laporkan kemudian pada kesempatan pertama,” tandasnya.