Ad imageAd image

Setahun Kepemimpinan Gibran, Pertumbuhan Ekonomi Solo Naik 4,01 Persen

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 126 Views
2 Min Read
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan penghargaan kepada kepala daerah di Jawa Tengah dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Kamis (14/4/2022). (Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Selama satu tahun menjabat sebagai Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi selama 2021. Menurutnya, selama pasca pandemi 2020, pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta membaik menjadi 4,01 persen.

“Pertama saya dilantik itu minus 1,74, itu berat sekali. dan sekarang alhamdulillah dengan kerja keras seluruh pejabat pemkot, bapak ibu semua, tokoh-tokoh, kita bisa sedikit demi sedikit menunjukkan sinyal-sinyal pemulihan ekonomi,” kata Gibran, Selasa (19/4/2022).

Dia pun yakin pertumbuhan ekonomi Kota Solo bakal melejit di tahun ini. Sebab ada sejumlah event nasional bahkan internasional yang akan digelar selama 2022.

BACA JUGA:   Projo Dukung Prabowo Jadi Capres 2024

“Setelah lebaran kita punya event ASEAN Para Pames, Solo menjadi tuan rumah kedua kali. Ini bagus sekali untuk pemulihan ekonomi, karena kita akan menghabiskan anggaran cukup besar dalam satu minggu,” kata dia.

“Lalu masih ada side event G20 lainnya, sangat bagus membranding solo di mata internasional. Kemarin anak-anak muda mungkin sudah mendengar, Dream Theater akan datang ke Solo, mungkin salah satu band Internasional pertama yang akan manggung di Indonesia,” ungkapnya.

“Masih ada Muktamar Muhammadiyah, targetnya mendatangkan 2-3 juta orang ke Solo. Kita pengin hotel, restoran, wedangan ramai, ojol, semua kecipratan,” ujar Gibran.

BACA JUGA:   Resmi Dibuka, Kotta Hotel Semarang Siap Manjakan Pengunjung Kota Lama

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, memaparkan grafik pertumbuhan ekonomi Kota Solo. Pertumbuhan ekonomi Solo termasuk dalam enam besar di Jawa Tengah pada 2021.

“Tertinggi ialah Kota Semarang dengan angka 5,16 persen year on year. Kemudian disusul Kabupaten Batang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Pemalang dan Kota Solo dengan 4,01 persen,” ujar Joko.

Dia juga memaparkan angka kemiskinan di Solo yang meningkat 0,70 persen dari 2019 hingga 2021, sama seperti daerah lain. Namun angka itu termasuk lebih baik dibandingkan daerah lain.(FZ)

BACA JUGA:   Sejumlah Calon Dewas BPKH Jalani Uji Kelayakan di DPR RI
Share this Article