Sempat Dapat Stigma Negatif, Sukolilo Pati Ditetapkan Jadi Desa Wisata Baru

Athok Mahfud
11 Views
2 Min Read
Bandeng presto, ikon Kabupaten Pati. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah menetapkan enam desa sebagai desa wisata pada 2024 ini. Enam desa wisata baru itu meliputi Desa Soneyan di Margoyoso, Desa Gunungsari di Tlogowungu, Desa Tajungsari di Tlogowungu, Desa Kauman di Juwana, Desa Gabus di Gabus, dan Desa Sukolilo di Sukolilo.

Wilayah Sukolilo sempat viral di media sosial dan menjadi pembahasan publik beberapa waktu lalu karena peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan bos rental mobil asal Jakarta meninggal dunia pada medio Juni lalu.

Kala itu, bos rental mobil berinisial BH Bersama lima orang rekannya dikeroyok warga setempat saat hendak menjemput mobil miliknya yang disewakan. Kejadian ini pun viral bahkan membuat Sukolilo mendapat stigma negatif sebagai kampung maling dan kampung penadah.

Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro mengatakan, penetapan desa wisata ini menjadi upaya mendorong perkembangan sektor pariwisata lokal. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan desa melalui kemandirian dan pemberdayaan potensi unggulan.

Selain itu penetapan desa wisata ini juga diharapkan memperkuat pelestarian budaya di setiap desa sekaligus dapat menggali dan mengembangkan potensi alam, budaya, serta kearifan lokal yang ada di masing-masing desa

“Bahkan juga bisa untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Kabupaten Pati kepada masyarakat luas”, kata Henggar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima.

Selain itu, Pemkab Pati turut mendorong Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing desa wisata tersebut untuk mengembangkan potensi wisata. Termasuk warga setempat agar ikut bersinergi dan berkolaborasi mendukung serta mengembangkan program ini.

“Terutama para kepala desa, perangkat desa, para pengelola desa wisata, tokoh masyarakat, karang taruna, serta warga setempat agar bersinergi dan berkolaborasi mendukung serta mengembangkan program ini”, kata Henggar yang juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah ini.

Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pati, Rekso Suhartono berharap penetapan desa wisata akan memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Pati. Termasuk menambah perekonomian masyarakat sekitar.

“Enam desa yang ditetapkan sebagai desa wisata diharapkan dapat berinovasi dan menciptakan peluang kreatif untuk meningkatkan perekonomian di wilayah masing masing,” harap Rekso.

Share This Article