INDORAYA – Di luar Kementerian Keuangan (kemenkeu), Menko Polhukam Mahfud MD mengaku memiliki data kasus pencucian uang di banyak kementerian/lembaga (K/L) lain.
“Bahwa di kementerian lain kita punya data. Tapi ini ada semua uang-uang yang dengan orang-orang dekat Anda dan seterusnya,” ujar dia, dalam konferensi pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Jakarta, Sabtu (11/03/2023).
“Dan saya juga terus melangkah, saya ingatkan K/L yang kayak begini banyak,” lanjut Mahfud.
Dia mencontohkan dengan modus pembuatan perusahaan cangkang yang menjadi penghimpun uang. Uang itu, menurut Mahfud, bisa berasal dari gratifikasi “kecil-kecilan” yang ada di hampir tiap proyek.
- Advertisement -
“Menurut saya di berbagai institusi hampir tiap proyek ada pencucian uangnya. Taro gratifikasi kecil-kecilan, tapi disetorkan keluarga, perusahaan, dan anaknya. Menurut ilmu intelejen keuangan itu harus diperiksa,” ucap Mahfud.
Terkait kasus dugaan pencucian uang Rp300 triliun di Kementerian Keuangan, Mahfud menyatakan itu pada dasarnya bukan tanggung jawab Menteri terkait.
“Itu bukan kewajiban seorang Menteri. Tapi itu urusan APH (aparat penegak hukum). Tapi bisa diantisipasi dari sini (kementerian),” jelasnya.
“Menteri ndak sanggup jangkau ke situ. Makanya ada APH. Nanti kita kerjain,” lanjut dia.