Ad imageAd image

Sektor Perikanan Jadi Kekuatan Jateng Sukseskan Program Swasembada Pangan

Athok Mahfud
2 Views
3 Min Read
Rakor Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (31/12/2024). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) berkomitmen untuk menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Sektor perikanan bakal menjadi salah satu kekuatan Jateng.

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, swasembada pangan tidak hanya bertumpu pada sektor pertanian saja. Sektor perikanan juga menjadi perhatian untuk menyediakan pangan bergizi bagi masyarakat.

“Masalah budidaya ikan juga jadi pembahasan karena kita negara maritim dan ikan merupakan sumber protein bagi masyarakat,” katanya usai Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (31/12/2024).

Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan serta sejumlah kementerian dan lembaga terkait pada sektor pangan.

Diketahui bahwa luas budidaya ikan di Jateng mencapai 40.871 hektar, dengan jumlah pembudidaya ikan sebanyak 204.516 orang. Produksi utama adalah lele, nila dan bandeng.

Sementara hasil perikanan tangkap baik di daerah pantai utara (Pantura) maupun pantai selatan (Pansela) merupakan komoditas ekspor penting dari Jawa Tengah.

Tantangan yang dihadapi saat ini ialah wabah penyakit ikan, alih fungsi lahan, perubahan iklim yang ekstrem, minimnya budidaya ikan di laut, kesulitan air saat kemarau, dan sebagainya.

Nana menyatakan, pihaknya akan mengupayakan penambahan area tambak di sejumlah lokasi.

“Kami mengupayakan penggunaan teknologi budidaya hemat air, seperti bioflog dan close recirculation system, serta pemilihan benih ikan yang tahan penyakit,” ucap Nana.

Pihaknya juga mengusulkan setidaknya tiga hal untuk menambah produksi perikanan. Mulai dari rehabilitasi saluran pasok air untuk tambak ikan maupun udang, fasilitasi industri garam rakyat melalui program Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP), dan pengembangan keramba jaring apung untuk budidaya laut di wilayah 0-12 mil.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, produksi perikanan nasional surplus, tetapi masih cukup rendah jika dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam. Di Jateng, hasil ikan tangkap sebanyak 396 ribu ton dan ikan budidaya sebanyak 451 ribu ton.

“Kebutuhan protein sendiri diperkirakan akan terus meningkat sampai 70 persen pada tahun 2050. Kita akan tingkatkan agar Jawa Tengah menjadi sektor yang kuat juga,” katanya.

Untuk mendukung swasembada pangan, program prioritas sektor perikanan adalah membangun tambak udang di Sumba, revitalisasi 78.550 hektare tambak di Pantura Pulau Jawa, mulai Pandeglang sampai Banyuwangi. Revitalisasi tambak di wilayah Pantura Jateng sendiri sekitar 15.110 hektare.

Share This Article