Sekolah Rakyat untuk Siswa Miskin Dibangun di Jateng, Pemprov Mulai Siapkan Lahan

Athok Mahfud
724 Views
2 Min Read
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Menteri Sosial Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam rapat koordinasi dan sosialisasi pembentukan sekolah rakyat di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Rabu (12/3/2025). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto khusus untuk siswa miskin atau kurang mampu bakal dibangun di Jawa Tengah (Jateng).

Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sedang mengidentifikasi lahan maupun gedung yang bisa digunakan untuk sekolah gratis tersebut.

Hal ini dikatakan oleh Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di sela rapat koordinasi dan sosialisasi pembentukan sekolah rakyat di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Rabu (12/3/2025). Rapat ini juga dihadiri oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

“Sasaran utama Sekolah Rakyat adalah calon siswa yang berasal dari keluarga miskin ekstrem atau dari keluarga rentan kemiskinan. Sekolah ini nanti gratis,” katanya.

Dia bilang, lahan yang diidentifikasi ini tidak harus aset Pemprov Jateng, namun juga bisa dari pemerintah kabupaten/kota. Rencananya, pembangunan sekolah maupun revitalisasi gedung untuk sekolah ini dilakukan pada 2025 ini yang didanai APBN.

Dikatakan Luthfi, untuk menyiapkan lahan guna membangun Sekolah Rakyat memang tidaklah mudah. Pasalnya luas lahan yang harus disiapkan sebagaimana ditentukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) ialah sebanyak 5- 10 hekter.

Luthfi mengaku, Pemprov Jateng mendukung penuh program Presiden Prabowo tersebut. Pasalnya hingga kini masih ditemukan banyak warga yang putus sekolah. Bahkan, masih ada banyak gedung sekolah di Jateng yang perlu dilakukan perbaikan.

Menurut dia, adanya Sekolah Rakyat itu akan berperan besar dalam memotong mata rantai kemiskinan di Jateng melalui sektor pendidikan. Sebagai catatan, angka kemiskinan di Jateng masih di angka 9,58 persen.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, program Sekolah Rakyat mulai dijalankan di tahun ajaran 2025/2026. Untuk tahap awal, akan dimulai dari aset-aset milik Kemensos sebagai lokasi sekolahnya.

Sistem sekolah ini modelnya boarding school (asrama). Kurikulum yang digunakan sebagaimana sekolah unggulan, namun penekanannya adalah pendidikan karakter.

Terkait lahan yang disediakan Pemprov maupun Pemkab, ia belum bisa mengatakan status ke depannya. Ketentuannya masih menunggu finalisasi.

“Seminggu yang akan datang, akan diketahui berapa dari Jateng yang sudah siap. Bisa dalam bentuk gedung yang direvitalisasi atau tanah. Kami tunggu usulan sampai 21 Maret (2025),” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul.

Share This Article