INDORAYA – Mohammad Sholeh menjadi tersangka atas pembunuhan anaknya yang berusia tiga bulan yang jenazahnya ditemukan di sungai Desa Wangunrejo Kecamatan Margorejo, Pati.
Polisi mengungkap sebelum dibuang ke sungai, Sholeh membekap bayinya hingga meninggal.
“Dengan cara anak tersebut dibekap oleh bantal,” jelas Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama saat konferensi pers di Polresta Pati, Rabu (03/05/2023).
Andhika mengatakan jenazah bayi tersebut kemudian dibungkus plastik dan dimasukkan ke dalam bagasi motor.
“Kemudian setelah tidak bernapas anak bayi tersebut dimasukkan ke dalam kantong kresek hitam, dan dibawa melalui motor dimasukkan ke bagasi jok motor dan dibuang di aliran sungai Kaliampo Desa Wangunrejo,” jelas dia.
Andhika mengatakan pelaku membuang bayi di Sungai Kaliampo. Polisi mendatangi lokasi dan menemukan bayi dalam kondisi tidak bernyawa. Bayi ditemukan di sungai pada hari Selasa (02/05/2023) pukul 16.00 WIB.
“Kita kemudian menuju mencari pembuangan dan alhamdulillah masih bisa ditemukan jenazah bayi dalam keadaan utuh, kita langsung lakukan autopsi,” jelasnya.
Sementara Andhika mengungkapkan motif sang Ayah membunuh anaknya lantaran rewel dan ia tidak bisa mengontrol emosinya. Dalam kasus pembunuhan tersebut, kata Andhika, tidak ada motif pembunuhan berencana.
“Karena anak bayi tersebut selama berada di rumah, rewel, nangis sehingga ayah daripada anak merasa kesal dan marah sehingga melakukan perbuatan tadi yaitu membekap sampai dengan tidak bernyawa,” ungkapnya.
Dia mengatakan tidak ada permasalahan keluarga yang dialami orang tua bayi Naura tersebut. Menurutnya, tersangka tega membunuh anaknya karena belum bisa mengontrol emosinya.
“Sampai dengan saat ini kita lakukan pemeriksaan terhadap orang tua, tidak ada permasalahan, karena sang ayah berusia muda masih 20 tahun sehingga emosi belum bisa terkendalikan mendengar anaknya yang rewel dan nangis akhirnya emosi dan melakukan pembunuhan dengan cara dibekap,” ucapnya.
Dia mengatakan pembunuhan itu dilakukan Sholeh tanpa rencana. Tersangka membekap anaknya karena emosi keduanya anaknya rewel dan menangis. Sedangkan ibu bayi sibuk bekerja berjualan es di pasar.
“Sebelumnya tidak ada rencana karena emosi sesaat, lupa, dan membunuh anaknya secara sadis,” jelasnya.