“Untuk vaksin darurat tahap 1 kita dapat 400 dosis,” kata Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Afiany Rifdania, Kamis (23/6/2022).
Vaksin tersebut saat ini juga belum sampai di Boyolali. Pihaknya baru akan mengambil vaksin PMK tersebut ke Pemprov Jawa Tengah.
Untuk pelaksanaan vaksinasi ke ternak, pihaknya akan memberikan pembekalan terlebih dahulu kepada para vaksinator. Setelah pembekalan tersebut kemudian baru pelaksanaan vaksinasi PMK ke ternak-ternak sapi milik warga.
“Iya, pembekalan dulu petugasnya, baru siap ke lapangan. Kita ada pembekalan dulu untuk petugas vaksinatornya minggu depan tanggal 28 (Juni 2022) di Pendopo Gede (Pemkab Boyolali),” ujar Afi, sapaan akrabnya.
Untuk sasaran vaksin PMK darurat tahap 1 ini, lanjut dia, juga akan dilakukan surveilans terlebih dahulu daerahnya dalam tahap skrining awal sebelum divaksin.
Sementara itu Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menambahkan pihaknya memaksimalkan jumlah vaksin PMK dalam permohonan yang diajukan ke Kementerian Pertanian (Kementan).
“Tahap I kita minta 138.569 dosis. Permohonan kita maksimalkan,” kata Lusia.
Namun, pada kenyataannya dalam pendistribusian vaksin tahap I ini pihaknya hana menerima kiriman 400 dosis saja.
Hal itu membuat pihaknya harus membuat daftar prioritas untuk ternak yang akan memperoleh vaksin. Rencananya, pihaknya akan memprioritaskan jenis sapi perah.
Alasannya, penyembuhan ternak sapi perah yang terkena PMK lebih lama dibanding sapi potong.
“Kita memprioritaskan pada sapi perah dulu. Jadi sapi perah betina dewasa ini yang menjadi prioritas. Kemudian baru sapi perah jantan dewasa, remaja, dan sampai pedet. Setelah sapi perah selesai baru ke sapi potong,” tandasnya.