Ganjar yang melihat aksi mahasiswa itu langsung memberikan komentar. Dia juga menjelaskan sebagian warga sudah mendapatkan bayaran dan sebagian sudah mau berdialog.
“Wadasnya sudah save, hari ini sudah terbayar, beberapa yang lain mau bicara, dialog kita kembangkan. Siswa-siswanya kita kasih piknik, healing dilakukan, Anda harus ke lokasi, oke Bro?” kata Ganjar usai memberikan paparan terkait Peran UMKM dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Transformasi Digital, Rabu (15/6/2022).
“Saya itu di mana-mana didemo Wadas. Dulu jadi khatib di UGM juga didemo, Wadasnya saya minta dinaikin. Ini agak modal, agak bagus ini,” ujarnya.
Ganjar kemudian menyinggung soal pentingnya pendidikan geologi. Dia juga menawarkan mahasiswa tersebut untuk ikut mendampingi masyarakat Wadas.
“Tapi kalau ada yang sekolah geologi penting ini, geologi, lingkungan, yang sekolah sosial ke sana. Beberapa kalau tertarik ke sana mendampingi mau nggak? Mendampingi petani UMKM, kami sudah dampingi, kalau temen-temen mau saya ajak, itu keren,” katanya.
Kepada wartawan, para mahasiswa tersebut menilai konflik di Desa Wadas, Purworejo, belum selesai. Mereka juga mengaku telah mendatangi Wadas untuk mendampingi para petani.
“Kami sudah ke sana. Teman-teman di sana juga melihat sendiri masih ada konflik. Makanya kami ingin bertemu langsung Pak Ganjar untuk menyampaikan ini,” kata salah seorang mahasiswa, Adestra.