INDORAYA – LSI Denny JA memaparkan hasil riset bertajuk ‘Capres Pertama yang Lolos Putaran Kedua dan 4 Isu Pilpres Lainnya’. Hasilnya, nama Prabowo Subianto menempati urutan paling atas disusul oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
LSI Denny JA menjelaskan sejumlah faktor yang mengiringi naik dan turunnya elektabilitas capres, termasuk alasan nama Prabowo tetap unggul. LSI Denny JA menyebutkan 4 alasan Prabowo unggul.
“Mayoritas pemilih inginkan capres yang strong leader yang mampu tumbuhkan ekonomi. Limpahan menurunnya dukungan Ganjar. Pengalaman di pemerintahan pusat. Menjadi tokoh sentral yang banyak diterima spektrum politik,” demikian riset LSI Denny JA, di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Diketahui, Prabowo mendapatkan elektabilitas 33,9% kemudian Ganjar dengan 31,9%. Serta Anies Baswedan 20,8%. Pada riset LSI Denny JA Prabowo dinyatakan unggul sementara.
Selanjutnya, Survei LSI Denny JA juga menyatakan faktor turunnya elektabilitas Ganjar di tahun ini. Denny JA menyampaikan hasil riset 3 alasan dukungan Ganjar menurun, salah satunya sebab batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“Survei menunjukkan bahwa 72% publik menyatakan kecewa gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah. Dari mereka yang menyatakan kecewa, Ganjar Pranowo dianggap sebagai orang yang paling disalahkan atas gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah,” ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby.
Lebih lanjut, Adjie menyampaikan bahwa Ganjar dianggap bukan tipe pemimpin kuat. Ia juga mengungkit perbincangan publik soal Ganjar soal kesejahteraan di Jawa Tengah. Menurut dia, hal itu yang membuat elektabilitas Ganjar menurun.
“Munculnya persepsi bahwa Ganjar bukan tipe pemimpin yang kuat. Status Ganjar yang dideklarasikan dan dibincangkan publik sebagai ‘petugas partai’ melemahkan persepsi personal Ganjar. Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tidak mampu mengambil keputusan sendiri, karena harus berkonsultasi atau direstui dulu setiap keputusannya oleh ketum partainya,” ungkapnya.
Survei ini dilakukan pada 3-14 Mei 2023 dengan margin of error +-2,9%. Adapun metodologi sampling dilakukan dengan multistage random sampling terhadap 1.200 responden yang diwawancarai tatap muka menggunakan kuesioner.