INDORAYA – Ribuan warga yang terdampak banjir di Kabupaten Demak hingga hari ini, Jumat (9/2/2024) masih dievakuasi di posko penanganan. Tanggul sungai yang jebol ditambal sementara dengan sandbag.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhan Demak, pada Kamis (8/2/2024) pukul 22.00 WIB, banjir masih melanda 30 desa di tujuh kecamatan. Meliputi Karanganyar, Gajah, Dempet, Kebonagung, Karangawen, Karangtengah dan Wonosalam.
Berdasarkan pendataan, total warga yang mengungsi sekitar 8.170 orang. Lahan yang yang terdampak kurang lebih 951 hektar. Saat ini BPBD Jateng, BPBD kabupaten/kota di sekitar kejadian, Basarnas, serta relawan SAR masih berupaua melakukan penyelamatan.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Chomsul mengatakan, saat ini banyak warga di wilayah tersebut yang masih terjebak banjir.
Selain penanganan evakuasi kepada warga, Pemprov Jateng bersama lintas sektor lainnya saat ini juga tengah mendistribusikan bantuan pangan ke wilayah terdampak.
“Untuk kejadian di Demak saat ini kami dari BPBD Jateng fokus evakuasi karena banyak yang terjebak di rumah. Oleh sebab itu kami berupaya memenuhi kebutuhan makanan darurat dan penyelamatan warga, karena kondisi air masih cukup tinggi,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (9/2/2024).
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Jateng, Didik Prawata mengatakan, banjir di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak sejak Kamis (8/2/2024), mengakibatkan banyak warga yang mengungsi.
Dinas Sosial Jateng, Dinas Sosial Demak, Dinas Sosial Kudus, dan PMI Demak sudah membuat dapur umum di sejumlah titik. Lokasinya berada di Terminal Kudus, Jembatan Tanggul Angin, dan lainnya.
“Kami juga melibatkan Tagana baik yang ada di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, maupun Kabupaten Kudus,” ungkap Didik.
Sejumlah bantuan telah didistribusikan mulai dari Dinas Sosial Jateng, Baznas Provinsi Jateng, Korpri Jateng, dan Kementerian Sosial. Bentuk bantuannya mulai dari makanan siap saji, sembako, kasur, tenda gulung, family kit, selimut, sandang dewasa, dan sandang anak.
Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, bencana banjir di sejumlah daerah perlu jadi perhatian bersama. Seluruh elemen diminta untuk tetap tetap waspada dan siap siaga.
“Ada bencana banjir di Grobogan (lalu di Demak) karena hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi luapan air sungai dan tanggul sungai jebol. Ini harus menjadi atensi kita bersama,” katanya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia meminta kepada seluruh pemerintah daerah harus bisa memetakan lokasi rawan bencana. Baik bencana banjir, tanah longsor, atau bencana lain yang berpotensi merugikan kegiatan masyarakat.
“Antisipasi betul, pantau terus kondisi daerah dan informasi BMKG. Lebih baik mengantisipasi sejak awal,” tandas Nana.