INDORAYA – Pemerintah Indonesia mengirim bantuan untuk korban bencana gempa bumi di Afganistan. Total dana yang dikirim senilai Rp 22 miliar.
Gempa bumi bermagnitudo 6,3 mengguncang Afganistan dan menewaskan ribuan orang di sana. Pemerintah Indonesia mengirimkan 22 miliar lebih bantuan kemanusiaan ke Afganistan.
“Jadi bantuan pemerintah yang disiapkan menggunakan dana siap pakai itu Rp 22.104.330.000. Ada 17 jenis barang untuk Afghanistan. Itu dari pemerintah saja,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto seusai rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri dan Kepala Lembaga di kantor Kemenko PMK, Jakarta (21/11/2023).
Dia mengatakan ada kemungkinan TNI-Polri dan para donatur dari organisasi kemasyarakatan akan mengirimkan bantuan tambahan. “Mungkin nanti dari TNI, dari Polri ada banyak yang nyumbang dari organisasi-organisasi kemasyarakatan, Baznas, dan sebagainya. Nanti bisa bertambah lagi,” imbuh Suharyanto.
Dia mengatakan bantuan yang akan dikirimkan ke Afganistan sesuai dengan permintaan pemerintah Afganistan. Mereka meminta untuk tidak mengirimkan bantuan bahan makanan.
Maka, menurut dia, bantuan yang disiapkan tersebut berupa barang-barang yang biasa dipakai pada musim dingin. Sebab, saat ini, Afganistan akan memasuki musim dingin.
“Untuk barang-barang yang disiapkan dikirim ke Afghanistan sudah ada permintaan tidak mengirimkan bahan makanan. Tapi karena di sana akan memasuki musim dingin di awal Desember maka barang-barang yang kita kirim juga barang-barang yang dibutuhkan,” jelas Suharyanto.
Dia kemudian memaparkan 17 jenis barang yang akan dikirimkan ke Afganistan di antaranya tenda pengungsi, tenda keluarga yang besar, ada genset, velbed, kasur lipat, peralatan kebersihan, selimut, jaket musim dingin, perkakas tukang, pakaian dalam, kantong tidur, penyaringan air bersih, lampu solar, perlengkapan bertahan hidup, baju gamis, dan ada kebersihan wanita.
Suharyanto menambahkan, bantuan barang-barang tersebut nantinya juga akan berkembang terus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Afganistan.
“Tadi disampaikan juga dari Kemenlu tentu saja barang-barang ini akan berkembang terus, kami selalu berkoordinasi dengan Afghanistan dengan Kemenlu sehingga apabila ada barang tambahan nanti disiapkan,” pungkasnya.