RI Desak Penyelidikan Kasus WNI Ditembak Mati oleh Aparat Maritim Malaysia

Redaksi Indoraya
12 Views
2 Min Read
Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mendesak pihak berwenang Malaysia untuk segera melakukan penyelidikan terkait tewasnya warga negara Indonesia (WNI) yang diduga ditembak oleh aparat maritim Malaysia. KBRI menilai tindakan aparat tersebut mungkin melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

“KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).

Judha juga menyatakan bahwa KBRI akan meminta akses konsuler untuk menjenguk jenazah korban dan bertemu dengan korban yang terluka. Pihak KBRI akan terus memantau perkembangan kasus tersebut.

Sebelumnya diberitakan, seorang pekerja migran Indonesia tewas setelah ditembak oleh aparat maritim Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Empat orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Kronologi kejadian bermula pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 WIB, ketika patroli aparat maritim Malaysia (APMM) melakukan tugas rutin dan mendapati sebuah kapal yang diawaki lima orang WNI pekerja migran Indonesia yang diduga beroperasi secara tidak sah.

Kementerian P2MI Indonesia mengecam penggunaan senjata api dalam insiden tersebut. Mereka juga meminta agar pemerintah Malaysia menyelidiki dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat maritim.

“Sikap kami, Kementerian P2MI mengecam tindakan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh Otoritas Maritim Malaysia terhadap 4-5 orang pekerja migran yang telah menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka,” ujar Christina.

 

Share This Article