INDORAYA – Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Sri Suciati MHum pimpin pembukaan penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun 2024/2025. Pembukaan dilakukan dengan secara simbolis membuka kain warna hijau di Lobby Rektorat, Gedung Pusat Lantai 7 UPGRIS, Selasa (7/11/2023).
Usai resmi membuka PMB tahun 2024/2025, Dr Sri Suciati menargetkan menerima 3.500 mahasiswa baru. Target yang dipasang tersebut berdasarkan capaian PMB tahun 2023 yang mencapai 3.040 mahasiswa baru.
Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun kemarin, hanya mendapatkan angka sebanyak 2.700 mahasiswa baru saja.
Sehingga, Rektor UPGRIS menuturkan program-program baru yang telah dirancang akan dilakukan untuk mencapai target penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2024/2025.
“Untuk tahu 2024, kami mencoba memasang target 3.500 melihat pengalaman yang tahum 2023. Dan semua program yang membuat calon mahasiswa tertarik masuk ke Universitas PGRI Semarang, kami lakukan. Tentu melalui persaingan sehat yang kami lakukan dengan Perguruan Tinggi lainnya,” jelasnya saat ditemui wartawan, termasuk Indoraya, Selasa (7/11/2023).
Untuk urusan PMB, Sri Suciati berkomitmen untuk mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada di UPGRIS baik dosen maupun karyawan. Sehingga melalui kolaborasi ini informasi PMB UPGRIS dapat tersampaikan ke masyarakat.
“Dengan kekompakan kami, dosen dan karyawan bersinergi yang menjadikan PMB menjadi urusan bersama. Sehingga mereka semua terlibat untuk menginformasikan secara masif PMB di UPGRIS,” ungkap Rektor UPGRIS.
Pihaknya juga membeberkan strategi untuk meningkatkan jumlah mahasiswa baru di kampusnya, yaitu melalui dua cara yang ditempuh oleh kampus ini guna menarik minat calon mahasiswa baru bergabung ke UPGRIS.
“Strateginya, jalan darat dan udara. Dimaksud hal itu ialah daring dan luring, yang kita lakukan. Misalnya melalui medsos yang sangat bagus dan efisien. Dan juga untuk Gen Z saat ini melihat PMB itu melalui media sosial, tidak dengan yang lain,” bebernya.
Tidak hanya menggunakan media sosial saja, pihaknya juga memikirkan bagi orang-orang yang kegagapan pada teknologi komputer, semacam laptop dan smartphone. Oleh sebab itu, pihaknya masih tetap menggunakan cara lama dalam berpromosi universitasnya. Yaitu memasang baliho dan baliho khsususnya dipasang di wilayah Jawa Tengah.
“Cara darat kita juga melakukan. Ini agar informasi kepada orang sepuh, orang tua mereka biar melihat melalui baliho dan spanduk yang kami pasang,” imbuh dia.
Tak lupa, Sri Suciati mengungkapkan peran media massa pun sangat penting guna membangun citra UPGRIS. Contohnya, media massa mengekspos berita-berita tentang prestasi mahasiswa maupun dosen, serta keberhasilan dari kampus swasta ternama di Kota Semarang itu.
“Selain itu, juga melalui berbagai prestasi yang di peroleh mahasiswa share melalui tangan-tangan para wartawan, kami lakukan juga. Kemudian berbagai kegiatan yang mampu memberikan motivasi dan inspirasi bagi calon mahasiswa baru, kami lakukan. Dari segala arah kami lakukan,” papar dia.