INDORAYA – Salah satu perusahaan industri pertahanan asal Indonesia, Republikorp resmi bekerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Milkor dalam memproduksi drone tempur Unmanned Combatant Aerial Vehicle (UCAV) 380.
Indonesia memiliki target untuk siap memproduksi teknologi tersebut dalam satu tahun kedepan.
Founder Republikorp Indonesia, Norman Joesoef mengatakan bahwa pihaknya sangat antusias menyasar pasar dalam negeri serta Asia Tenggara. Apalagi di industri pertahanan, tambahnya, di mana dalam memproduksi peralatan tempur merupakan salah satu bagian strategi nasional.
“Ke depannya industri pertahanan nasional dapat turut berkontribusi lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kita,” kata Joesoef dalam siaran pers, ditulis Sabtu (4/3/2023).
Dia menjelaskan soal UCAV 380 merupakan varian drone tempur Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dapat terbang lebih dari 36 jam, dengan jarak jangkau 2000km, dan dengan wingspan 19m.
Adapun kunggulannya, lanjut dia, bisa digunakan untuk aksi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian serta membawa persenjataan seperti rudal presisi udara ke darat
“Berbeda dengan pesawat pengintai tak berawak, UCAV digunakan untuk serangan drone dan intelijen medan perang. Teknologi ini kita kembangkan bersama dengan Milkor agar Indonesia mampu memproduksi secara mandiri,” papar Joesoef.