Ratusan Siswa SMAN 17 Makassar Terancam Gagal SNBP Gegara Telat Isi PDSS

Redaksi Indoraya
16 Views
4 Min Read
SMAN 17 Makassar. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – SMAN 17 Makassar, Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa pihak sekolah terlambat mengisi data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang berakibat pada terancamnya 148 siswa untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) masuk perguruan tinggi.

Wakasek SMAN 17 Makassar, Kartini Kurnia, mengakui bahwa kelalaian ini sepenuhnya merupakan kesalahan pihak sekolah, di mana data siswa tidak berhasil diinput ke dalam PDSS sebelum batas waktu yang ditentukan pada 31 Januari 2025.

“Kita berada dalam kategori belum masuk ke penginputan atau finalisasi. Ini keteledoran atau kesalahan pihak sekolah adalah tidak memaksimalkan durasi itu. Datanya sudah siap, tapi belum diinput,” ujar Wakasek SMAN 17 Makassar Kartini Kurnia kepada wartawan, Kamis (6/2/2025).

Kartini menjelaskan bahwa staf kurikulum diberi tugas untuk memasukkan nilai siswa, yang kemudian diunggah oleh operator sekolah. Proses penginputan tahun ini lebih mudah karena ada versi baru aplikasi PDSS yang memungkinkan penarikan langsung dari e-raport nilai siswa.

“Jadi soal nilai-nilai ini tugasnya di kurikulum. Tapi kemudian, mengerjakan ini operator sekolah (pegawai PPPK). Kami staf kurikulum ada 5 orang, selama ini bekerja bersama-sama,” katanya.

Tahun ini, kata Kartini, tersedia versi terbaru aplikasi PDSS. Hal itu memudahkan penginputan data siswa.

“Kebetulan tahun ini ada versi baru penginputan ke PPDS. Ada namanya tarik dari data e-raport. e-raport ini adalah nilai-nilai rapor siswa-siswi. Ini yang memudahkan penginputan PDSS siswa-siswi sebanyak 148 orang. Tinggal ditarik masuk,” ujarnya.

“Awalnya kami kerja secara manual, secara tim. Karena e-raport mudah, akhirnya dikerjakan satu orang. Setelah dikerjakan, ternyata memang gagal. Mungkin karena sistem baru ya. Belum terupload semuanya,” tambah Kartini.

Akhirnya, data tersebut kembali dikerjakan secara manual dengan tenggat waktu 15-31 Januari. Data siswa tersebut akhirnya sudah siap dan tinggal diunggah.

“Petugas sudah paham, karena pekerjanya sudah lama,” jelasnya.

Namun belakangan, lanjutnya, operator yang ditugaskan mengunggah data siswa tersebut ke PDSS lalai. Staf tersebut mengira batas akhir data siswa diunggah pada Jumat (31/1/2025) hingga pukul 24.00 Wita.

“Yang bertugas adalah operator sekolah ini bagian dari kurikulum (satu orang). Operator sekolah ini bisa dikatakan lalai. Dia menganggap kerjaan ini gampang, biar sebentar dikerja. Dia tidak pernah menyangka jika deadline itu cuma pukul 15.00 Wita, kan biasanya kan sampai pukul 24.00 Wita,” jelasnya.

Kartini mengakui operator tersebut tidak memperhatikan batas akhir ternyata hanya sampai pukul 15.00 Wita. Dia memastikan hal ini murni karena kelalaian.

“Di situlah kecolongan petugas operator ini. Dia fikir sampai malam penginputan. Tetapi cuma sampai sore hari. Dia tahu kalau deadline itu 31 Januari, cuma jamnya itu dia tidak perhatikan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa SMAN 17 Makassar sempat menggelar aksi demonstrasi di Disdik Sulsel pada Rabu (6/2/2025). Siswa terdampak menuntut tanggung jawab sekolah agar kembali berpeluang ikut seleksi SNBP.

Kepala SMAN 17 Makassar Abu Hanafi mengaku sudah berkomunikasi ke Disdik Sulsel agar dibantu memfasilitasi persoalan ini ke Kemendikti. Menurut Hanafi, Pemprov Sulsel sudah bersurat mengajukan permohonan perpanjangan pendataan siswa di PDDS.

“Disdik sudah fasilitasi beberapa sekolah untuk dibukakan akses oleh Kemendikti. Sudah komunikasi, katanya suratnya (permohonan perpanjangan pendataan siswa di PDSS) di Sekda (Sulsel),” ucap Hanafi.

 

Share This Article