INDORAYA – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) membantah ada arahan khusus dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran satu putaran di Pilpres 2024.
Kabar itu diungkapkan oleh Rais Syuriah PCNU Kota Semarang, KH Hanief Ismail. Dia menyebut pada tanggal 7 Januari 2024, seluruh pengurus NU di Jateng dikumpulkan di Magelang dan diminta untuk memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran.
Menanggapi hal ini, Ketua PWNU Jateng Mohamad Muzamil membantah bahwa pengurus NU di Jateng telah mendapat instruksi dari PBNU untuk memilih dan memenangkan Prabowo-Gibran di kontestasi Pilpres 2024.
Dia bilang bahwa tidak ada arahan resmi untuk mendukung Prabowo-Gibran. Sejauh yang dia tahu PBNU meminta pengurus mengundurkan diri jika menjadi tim sukses atau calon legislatif.
“Surat edarannya ndak ada, yang ada surat edaran tentang larangan rangkap jabatan,” kata Mohamad Muzamil saat dihubungi Indoraya.news melalui pesan WhatsApp, Senin (22/1/2024).
Selain itu, kata dia, selama ini PBNU hanya memberikan sosialisasi terkait hasil Muktamar, Munas, dan Konbes. Dia juga menyampaikan dalam waktu dekat akan ada Konbes dan Harlah yang digelar di Yogyakarta.
“Selama ini PBNU memberikan sosialisasi hasil Muktamar, Munas alim ulama dan konferensi besar (konbes) yang diselenggarakan PBNU. Nanti tanggal 29-31 Januari akan ada Konbes dan Harlah ke-101 di Yogyakarta,” ungkap dia.
Selain itu, PWNU Jateng juga menanggapi Ketua Rois Syuriah PCNU Semarang yang sebelumnya menyatakan dukungan untuk Prabowo-Gibran. Menurutnya, itu bukan atas nama organisasi, tapi hak individu sebagai warga negara.
Dia menegaskan hingga hari ini organisasi NU tidak menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan calon di Pilpres 2024. Apabila ada tokoh NU yang mendukung, itu merupakan dukungan secara personal.
“Prinsipnya setiap ormas atau lembaga tidak memiliki hak suara dalam pemilu. Yang punya hak suara kan setiap warga negara yang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” ungkap Muzamil.
“Jadi harap dibedakan antara institusi organisasi dengan status sebagai bagian dari warga negara. Kalau ada pertemuan atau pernyataan dukungan atau konsultasi tentang hak pilih, bukan dalam kapasitas pengurus melainkan atas nama sebagai bagian dari warga negara yang mempunyai hak politik,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan Rois Syuriah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail mengajak warga nahdliyin memilih Prabowo-Gibran pada 14 Februari. Dia mengatakan bahwa sikap tersebut merupakan amanat dari PBNU untuk menyelamatkan bangsa dan negara.
Hal ini disampaikannya di sela acara Sarasehan Kyai Aswaja Kota Semarang bertajuk “2 Kata SAMI’NA WA ATHA’NA Untuk Indonesia Maju” yang digelar di Kota Semarang, Minggu (21/1/2024) malam.
“Tanggal 7 Januari yang lalu seluruh Jawa Tengah, pengurus NU, dan DIY, dikumpulkan di Magelang. Kemudian dari PBNU menyampaikan amanatnya, yaitu dalam rangka menyelamatkan bangsa Indonesia dari hal-hal yang tidak baik maka dalam Pilpres yang akan datang menyuruh warga NU Sa’mina wa Athona, memenuhi, menaati, dan mengikuti petunjuk PBNU ketika Pilpres yang akan datang,” kata KH Hanief.