Ad imageAd image

Puluhan Perahu Nelayan di Semarang Rusak Akibat Cuaca Ekstrem, Dinas Pertanian Bakal Berikan Bantuan

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 12 Views
2 Min Read
Cuaca ekstrem mengakibatkan aktivitas sektor perikanan di Mangunharjo dan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) lumpuh. Bahkan, kapal nelayan dilaporkan rusak dan hilang terbawa arus seiiring cuaca ekstrem melanda di dua wilayah tersebut. (Foto: Dinas Perikanan Kota Semarang)

INDORAYA – Cuaca ekstrem mengakibatkan aktivitas sektor perikanan di Mangunharjo dan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) lumpuh. Bahkan, kapal nelayan dilaporkan rusak dan hilang terbawa arus seiiring cuaca ekstrem melanda di dua wilayah tersebut.

Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang, Sih Rianung menyampaikan total ada 24 perahu nelayan yang hanyut, satu perahu diketahui hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.

Dari jumlah tersebut enam perahu mengalami kerusakan ringan dan delapan mengalami kerusakan sedang.

Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah melakukan inventarisasi perahu nelayan yang rusak itu.

“Lima perahu milik nelayan rusak berat, ada mesin kapal yang mengalami kerusakan, bahkan ada dua mesin yang hilang. Ada pula alat tangkap seperti jaring yang hilang,” ujarnya, Kamis (21/3/2024).

Dampak cuaca ekstrem ini, pihaknya memastikan bakal memberikan bantuan kepada nelayan yang terdampak. Sehingga, Sih Rianung akan intens berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait penanganan pasca bencana.

Apalagi sejumlah nelayan bahkan tidak melaut karena cuaca buruk ditambah mengalami kerusakan perahu dan peralatannya.

“Kita akan komunikasi dengan OPD lainnya, para nelayan ini nggak bisa melaut, jadi butuh bantuan sembako. Selama ini bantuan hanya berupa nasi bungkus,” tuturnya.

Selain itu, ia mengaku memang perlu dibangun jembatan darurat bagi nelayan di RW 7 Mangkang Wetan. Jembatan yang selama ini jadi penghubung putus karena terdampak banjir. Jembatan ini biasanya digunakan untuk aktivitas nelayan sekaligus untuk sandar perahu.

“Kemarin juga ada evaluasi perlu dipasang alat peringatan dini banjir (early warning system) di sungai Plumbon dan Beringin, terutama yang dekat dengan kampung nelayan,” imbuhnya.

Share This Article
Leave a comment