Pulihkan Ekonomi Jateng, Wakil Ketua DPRD Heri Pudyatmoko: Genjot Sektor Wisata

Sigit H
By Sigit H
24 Views
4 Min Read
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko.

INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko berharap ada upaya untuk menggenjot sektor pariwisata guna pemulihan ekonomi di Jawa Tengah. Apalagi dengan adanya kelonggaran kegiatan masyarakat saat penurunan status pandemi, beberapa tempat wisata mulai banyak didatangi masyarakat yang butuh hiburan setelah sekitar dua tahun “dikungkung” akibat pandemi.

“Pandemi membuat berbagai sektor terpuruk. Satu yang terparah adalah pariwisata. Hampir semua destinasi wisata mati suri selama dua tahun lebih. Namun akhir-akhir ini beberapa destinasi wisata di Jateng mulai menunjukkan gairah, dengan adanya kelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat. Tingkat kunjungannya pun mulai naik, seperti di Magelang, Kota Semarang, dan beberapa daerah lain,” katanya, Senin (16/5/2022).

Dikatakan, sektor pariwisata diyakini sebagai salah satu sektor strategis yang dapat membantu meningkatkan pemulihan ekonomi nasional. Salah satu wilayah yang memiliki potensi pariwisata sangat besar adalah Provinsi Jawa Tengah. Di samping Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur, terdapat sejumlah destinasi wisata yang layak disambangi misalnya, di Kabupaten Temanggung, Kota Semarang, Wonosobo, dan lainnya.

“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan Covid-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat pulih dengan cepat adalah sektor pariwisata. Sektor pariwisata dinilai memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat,” katanya.

Dikatakan, salah satu destinasi wisata yang bisa digenjot adalah Kawasan Candi Borobudur di Magelang. Tempat wisata yang dikembangkan jadi destinasi super prioritas oleh pemerintah itu perlu digarap dengan baik dari sisi promosi dan pelayanan.

“Selain itu juga perlu perluasan pasar. Dan tak kalah penting perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata dan memantapkan manajemen dan tata kelola destinasi,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Sebagai informasi, selama pandemi Covid-19 banyak pengelola objek wisata yang merasakan penurunan kunjungan. Wisatawan berkurang, ekonomi masyarakat tak berjalan.

Kini kondisi berbalik 180 derajat. Kawasan Candi Borobudur misalnya, kini mulai ramai didatangi wisatawan. Warung makan, cafe, restoran, tempat penjualan souvenir, hingga pedagang kecil laris manis. Hotel penuh, bahkan Balkondes yang dikelola masyarakat di pedesaan juga full pesanan.

“Sejak pandemi berkurang dan PPKM dilonggarkan, kawasan ini sudah mulai ramai lagi. Di tempat kami ini, semua kamar sudah fuul dipesan sampai akhir bulan,” kata Ety Windaryanti, pengelola Bakondes Karangrejo, Kabupaten Magelang, Senin (16/5/2022).

Tak hanya pandemi yang sudah berangsur membaik, pengembangan pariwisata di kawasan Borobudur juga berdampak sangat besar bagi masyarakat. Dengan program itu, wisatawan kini tidak hanya menumpuk di Candi Borobudur, tapi di berbagai destinasi wisata khususnya desa-desa wisata di kawasan Borobudur.

“Pengembangan kawasan Borobudur saat ini sangat terasa buat kami. Banyak wisatawan berdatangan ke desa-desa dan menikmati paket wisata yang ada,” kata Agus Prayitno, pengelola wisata Jeep sekaligus pemilik Gubuk Kopi di kawasan Borobudur, Magelang.

Agus mengatakan, tiap hari wisatawan datang ke tempatnya terus meningkat. Tidak kurang dari 2.000 wisatawan datang untuk menikmati paket wisata yang disediakan.

“Kondisinya sudah kembali normal seperti sebelum pandemi, bahkan sekarang lebih banyak wisatawan datang. Kami sangat merasakan dampak pengembangan Kawasan Borobudur ini,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang sedang berkegiatan di Magelang merasakan betul denyut ekonomi kawasan Borobudur yang bergeliat.

“Sudah mulai ramai ya, hotel-hotel penuh bahkan homestay di desa-desa dan Balkondes juga penuh semua. Bahkan tadi ada yang bilang kami sudah full booking sampai akhir bulan. Tentu senang mendengarnya,” kata Ganjar, Senin (16/5/2022).

Ganjar menambahkan, pengembangan kawasan Borobudur memang ditargetkan bisa mengangkat ekonomi masyarakat. Tidak hanya yang ada di kawasan Candi Borobudur, tapi masyarakat sekitarnya juga diharapkan mendapat rejeki dari program ini. (Advertorial-HS)

Share This Article